JAMBI -Kawasan Citra Raya City, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, menjadi saksi aksi pemblokiran jalan yang dilakukan oleh puluhan warga Suku Anak Dalam (SAD) pada Sabtu sore kemarin. Tenda-tenda sederhana pun didirikan, mengubah sebagian jalanan menjadi tempat berkumpul dan menunggu. Namun, apa yang menjadi alasan di balik tindakan dramatis ini?
Tersebar di antara kerumunan, terlihat pria dan wanita dewasa, bahkan anak-anak kecil ikut serta dalam aksi tersebut. Kendaraan roda dua dan roda empat terpaksa terhenti, menciptakan kemacetan sepanjang lima ratus meter.
Kapolsek Jambi Luar Kota, AKP Ojak P Sitanggang, memberikan pencerahan atas insiden ini. “Alasan mereka melakukan pemblokiran jalan adalah karena ada temanggung mereka yang sedang sakit dan dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Jambi,” ungkapnya.
Tidak hanya melakukan pemblokiran jalan, sebanyak 64 orang warga Suku Anak Dalam juga mendirikan tenda di kawasan tersebut, sebagai tempat untuk menunggu kabar dari temanggung yang sedang dirawat.
“Puluhan SAD ini berasal dari Kelurahan Simpang Sungai Rengas, Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari,” tambahnya.
Saat ini, puluhan SAD tersebut telah dipindahkan ke Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, atas koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
Tindakan ini menimbulkan pertanyaan tentang solidaritas dan kebutuhan mendesak. Di satu sisi, kepedulian terhadap sesama di tengah kesulitan menjadi nilai luhur. Namun, di sisi lain, dampak pemblokiran jalan yang menciptakan kemacetan tidak bisa diabaikan. Semoga dengan pemindahan ke lokasi yang lebih tepat, kebutuhan mendesak mereka dapat terpenuhi tanpa mengganggu kelancaran aktivitas publik.