
Rocky Gerung Hadir di SMA Plus Efarina, Bupati Simalungun: Ini Momentum Lahirkan Generasi Emas
SIMALUNGUN Bupati Simalungun, Dr. H. Anton Achmad Saragih, bersama Ketua TP PKK Kabupaten Simalungun, Ny. Hj. Darmawati Anton Achmad Sar
Pendidikan
YOGYAKARTA -Pengadilan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta (PT DIY) mengambil langkah kontroversial dengan membatalkan vonis hukuman mati bagi dua terdakwa kasus pembunuhan dan pemutilasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Redho Tri Agustian (20). Waliyin (29) dan Ridduan (38), yang sebelumnya divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Sleman, kini dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Keputusan ini menimbulkan perbincangan luas di tengah masyarakat, terutama dari segi keadilan bagi korban dan keluarganya. Putusan banding ini menjadi sorotan karena mengubah hukuman dari mati menjadi penjara seumur hidup, sebuah langkah yang menunjukkan dinamika dan kompleksitas dalam sistem peradilan.
Humas Pengadilan Negeri Sleman, Cahyono, mengonfirmasi bahwa putusan banding tersebut telah diterima hari ini. Dalam salinan putusan banding yang dikeluarkan oleh Majelis Hakim Tinggi DIY yang diketuai oleh Sugiyanto, disebutkan bahwa Waliyin dan Ridduan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pembunuhan berencana.
Meskipun hukuman mati telah dibatalkan, keduanya tetap dihukum penjara seumur hidup. Keputusan ini memberikan pesan bahwa meskipun hukuman mati tidak diberlakukan, tetapi tindak kejahatan serius seperti pembunuhan tetap mendapat sanksi berat sesuai dengan hukum yang berlaku.
Namun, putusan ini masih belum inkrah atau memiliki kekuatan hukum tetap. Pihak jaksa penuntut umum maupun terdakwa masih memiliki kesempatan untuk mengajukan kasasi dalam waktu 14 hari setelah pemberitahuan putusan.
Reaksi dari pihak kejaksaan juga menjadi sorotan, dimana Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Sleman, Agung Wijayanto, menyatakan niat untuk mengajukan kasasi atas putusan tersebut karena keinginan untuk menjaga agar hukuman mati tetap diberlakukan.
Kasus ini sendiri telah mencuat sejak awal, ketika Waliyin dan Ridduan divonis hukuman mati oleh PN Sleman, sesuai dengan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU). Pembunuhan dan pemutilasi mahasiswa UMY Redho Tri Agustian telah menjadi tragedi yang mengguncang masyarakat, dan proses hukumnya menjadi perhatian penting dalam upaya mencari keadilan bagi korban dan keluarganya.
Diskusi mengenai hukuman mati versus hukuman penjara seumur hidup juga menjadi bagian dari narasi yang perlu dijelaskan secara mendalam dalam konteks keadilan dan penegakan hukum di Indonesia. Melalui proses banding dan kemungkinan kasasi, proses hukum dalam kasus ini masih akan terus berjalan, memberikan harapan bagi pihak-pihak yang terlibat untuk mendapatkan keputusan yang adil dan sesuai dengan hukum yang berlaku.
(N/014)
SIMALUNGUN Bupati Simalungun, Dr. H. Anton Achmad Saragih, bersama Ketua TP PKK Kabupaten Simalungun, Ny. Hj. Darmawati Anton Achmad Sar
PendidikanPADANGSIDIMPUAN Pemerintah Kota (Pemko) Padangsidimpuan bersama Polres Padangsidimpuan dan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tapanuli
PemerintahanKAMPUNG TENGAH Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Tengah tengah menelusuri laporan dugaan pemerasan terhadap sejumlah Aparatur Sipil Nega
Hukum dan KriminalJAKARTA Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan genap berusia satu tahun pada 20 Oktober 2
PolitikPARAPAT Pengamat politik sekaligus filsuf, Rocky Gerung, kembali melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan pemerintah, kali ini menyor
NasionalTAKENGON Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bener Meriah resmi melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda)
PolitikOlehRachmat Jayadikarta SE,.adsenseKELANGKAAN Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan sejumlah provinsi lain d
OpiniJAKARTA Hasil undian cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2025 resmi diumumkan dan langsung menyita perhatian publik. adsenseTim
OlahragaJAKARTA Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencatat capaian signifikan dalam upaya pembera
Hukum dan KriminalMEDAN Ketua DPW Partai NasDem Sumatera Utara, Iskandar, menerima permintaan maaf dari Kapolda Sumut Irjen Wisnu Hermawan terkait insiden
Hukum dan Kriminal