BREAKING NEWS
Rabu, 08 Oktober 2025

Sandiaga Uno Minta Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Penyakit Mpox di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

BITVonline.com - Jumat, 30 Agustus 2024 10:09 WIB
Sandiaga Uno Minta Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Penyakit Mpox di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

DENPASAR -Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menekankan perlunya peningkatan kewaspadaan terhadap penularan penyakit Mpox di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Hal ini diungkapkan Sandiaga dalam konferensi pers di sela-sela Konferensi Internasional Kualitas Pariwisata (IQTC) ke-1 yang digelar di Sanur, Bali pada Jumat (30/8/2024).

Kewaspadaan ini dikatakan Sandiaga sebagai respons terhadap arahan dari rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden. Sandiaga juga menegaskan bahwa peningkatan kewaspadaan ini akan berlaku seiring dengan agenda internasional Forum Indonesia-Afrika yang akan berlangsung pada 1-3 September 2024 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.

“Peningkatan kewaspadaan sangat penting dalam menghadapi potensi penularan Mpox, terutama di pintu masuk besar seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai. Kami akan mewajibkan kembali pengisian deklarasi kesehatan secara elektronik atau e-HAC, yang sebelumnya digunakan selama pandemi Covid-19,” kata Sandiaga.

Selain itu, untuk memperkuat pengawasan, Bandara I Gusti Ngurah Rai akan dilengkapi dengan tiga unit thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang internasional. Pengawasan juga akan dilakukan melalui pemeriksaan fisik secara langsung untuk memastikan kesehatan penumpang.

Sandiaga menegaskan bahwa meskipun Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, kembali mewabah di sejumlah negara, hingga saat ini belum ada dampak signifikan terhadap penurunan jumlah penumpang pesawat udara di Bali. “Kita belum melihat penurunan jumlah penumpang secara signifikan. Namun, kami akan terus memantau situasi dengan penuh kehati-hatian,” tambahnya.

Penyakit Mpox, yang telah ditetapkan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 23 Juli 2022, telah dicabut statusnya sebagai PHEIC pada 11 Mei 2023. Namun, kasus Mpox masih terus dilaporkan dengan peningkatan kasus di 16 negara, termasuk Republik Demokratik Kongo, pada Juni 2024. Berdasarkan data terbaru, WHO kembali menetapkan status PHEIC untuk Mpox pada 14 Agustus 2024.

Sandiaga berharap, dengan langkah-langkah kewaspadaan yang diterapkan, dampak penyakit Mpox terhadap industri pariwisata Indonesia dapat diminimalisir. Ia mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan dalam rangka mencapai target kunjungan wisatawan asing yang ditetapkan sebesar 14 juta kunjungan pada tahun ini.

“Penting untuk memastikan bahwa semua tindakan pencegahan diterapkan dengan baik agar sektor pariwisata kita tetap aman dan berfungsi dengan optimal. Kami berkomitmen untuk menjaga standar kesehatan dan keselamatan yang tinggi untuk mendukung industri pariwisata kita,” ujar Sandiaga.

Dalam hal ini, Sandiaga juga menggarisbawahi bahwa meski Mpox dapat menimbulkan gejala ringan, ada kemungkinan penyakit ini dapat menjadi berat dan bahkan berujung pada kematian, dengan tingkat kematian mencapai 3 hingga 6 persen. Oleh karena itu, tindakan preventif sangat penting untuk melindungi kesehatan publik dan memastikan kelancaran acara-acara internasional yang akan datang.

Adapun data kumulatif kasus Mpox di Indonesia sejak 20 Agustus 2022 hingga 15 Agustus 2024 mencatatkan sebanyak 88 kasus yang tersebar di beberapa provinsi, termasuk DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau.

Dengan langkah-langkah yang diambil, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama untuk menghadapi potensi penyebaran Mpox dan menjaga Indonesia tetap sebagai destinasi wisata yang aman dan menarik.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru