
Ikang Fawzi Bebaskan Siapa Saja Nyanyikan Lagunya: "Aku Gak Punya Hak Buat Malak"
JAKARTA Musisi senior Ikang Fawzi memilih bersikap terbuka terkait polemik penggunaan lagu milik musisi lain oleh pihak ketiga. Dalam ke
Entertainment
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024 kembali menjadi sorotan utama dengan berbagai dugaan kecurangan yang masih menghantui proses seleksi ini. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mengungkapkan bahwa masalah yang muncul pada tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, bahkan tanpa adanya perbaikan yang signifikan.
“Kalau kita cermati, problem PPDB 2024, sama persis dengan tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada perubahan sama sekali. Begitu pula laporan pengaduan masyarakat dan hasil pemantauan JPPI tahun ini juga sama masalahnya,” ungkap Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, dalam keterangan resminya pada Senin (24/6/2024).
Dilansir per 20 Juni 2024, JPPI mencatat adanya 162 kasus yang tersebar di berbagai daerah. Dari jumlah tersebut, sebagian besar terkait dengan tipu-tipu nilai di jalur prestasi (42%), manipulasi Kartu Keluarga (KK) di jalur zonasi (21%) dan mutasi (7%), serta ketidakpuasan orang tua terhadap jalur afirmasi (11%).
Baca Juga:
Di samping itu, tidak ketinggalan juga kasus dugaan gratifikasi (19%) yang dilakukan melalui jalur-jalur gelap seperti jual beli kursi dan jasa titipan orang dalam.
“Ini semua adalah kasus rutin dan tahunan terjadi. Tidak ada yang baru. Ya gitu-gitu saja tiap tahun,” tambah Ubaid.
Baca Juga:
JPPI juga menyoroti Forum Bersama Pengawasan Pelaksanaan PPDB yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Meskipun inisiatif ini tergolong baru, sayangnya hanya berfungsi sebagai forum pengawasan belaka.
“Maka, sayang seribu sayang, jika forum bersama yang digagas Kemendikbudristek ini hanya forum ke pengawasan. Mestinya juga mendiskusikan soal kemungkinan perubahan sistem PPDB yang lebih berkeadilan untuk semua,” tandas Ubaid, menyoroti pentingnya reformasi yang substansial dalam sistem PPDB.
Salah satu contoh konkret yang disoroti adalah kebingungan orang tua dalam menghadapi sistem zonasi. Kasus di Kota Bogor yang viral beberapa waktu lalu menjadi bukti bahwa jarak rumah yang dekat dengan sekolah tidak selalu menjamin kelulusan siswa melalui jalur ini.
“Begitu juga di jalur prestasi. Meski calon peserta didik berprestasi, tapi nyatanya tidak lulus juga. Kasus ini ditemukan di kota Palembang yang melibatkan 7 SMAN yang melakukan praktik maladministrasi,” tutur Ubaid, menggambarkan betapa kompleksnya permasalahan yang muncul.
Akibat dari ketidakadilan dalam sistem PPDB ini, pada tahun 2023 lalu tercatat jumlah anak tidak sekolah (ATS) yang masih mengkhawatirkan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 mencatat bahwa ATS tersebar di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD (0,67%), SMP (6,93%), hingga SMA/SMK (21,61%).
“Ini mencerminkan bahwa pemerintah pusat, daerah, dan sekolah masih menganggap PPDB sebagai rutinitas biasa dan bahkan terjebak dengan oknum-oknum yang hanya mencari keuntungan pribadi,” sesal Ubaid, menekankan bahwa tidak adanya pembelajaran dari kesalahan masa lalu menunjukkan ketidakseriusan dalam penanganan masalah ini.
“Dengan sistem yang sekarang, orang tua harus bersikap kompetitif dan menghadapi berbagai jalur yang tidak menjamin keadilan, baik dalam ketersediaan bangku sekolah maupun mutu pendidikan,” lanjut Ubaid.
Ubaid pun menegaskan bahwa sistem kompetisi seperti ini harus segera diakhiri. PPDB yang seharusnya menjadi jaminan pendidikan berkualitas untuk semua, malah menjadi alat diskriminasi yang menguntungkan sekolah negeri sementara merugikan sekolah swasta.
“Apa ini yang namanya berkeadilan? Ini jelas melenceng dari mandat konstitusi yang menjamin hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan adil,” tandasnya.
Dengan demikian, tantangan untuk mewujudkan sistem PPDB yang lebih transparan, adil, dan berkeadilan bagi semua pihak masih menjadi pekerjaan besar bagi pemerintah dan pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia. Reformasi substansial tidak hanya diperlukan, tetapi juga mendesak untuk menjaga integritas pendidikan bangsa ke depan.
(N/014)
JAKARTA Musisi senior Ikang Fawzi memilih bersikap terbuka terkait polemik penggunaan lagu milik musisi lain oleh pihak ketiga. Dalam ke
EntertainmentJAKARTA Anggota Komisi I DPR RI, Amelia Anggraini, mengingatkan pemerintah agar berhatihati dalam merancang rencana evakuasi warga Gaza
NasionalMAKASSAR Partai Nasional Demokrat (NasDem) menargetkan diri masuk dalam tiga besar perolehan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2029 men
PolitikJAKARTA Kapten Tim Nasional Indonesia, Jay Idzes, resmi bergabung dengan klub Serie A Italia, Sassuolo. Transfer ini menandai kelanjutan
OlahragaJAKARTA Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau yang akrab disapa Tom Lembong, mengaku terkejut saat pertama kali meneri
PolitikROTE NDAO Sersan Mayor (Serma) Christian Namo, ayah dari almarhum Prada Lucky Chepril Saputra Namo, menyampaikan permohonan maaf kepada
PeristiwaJAKARTA BPJS Kesehatan menjadi pilihan utama bagi jutaan warga Indonesia dalam membantu meringankan biaya pengobatan. Meski layanan yang
KesehatanMEDAN Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) kembali memperkuat cadangan pangan dengan menerima tambahan 4.000 ton beras dari
EkonomiMEDAN Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution menegaskan komitmennya untuk melaksanakan dan menyukseskan programpr
PemerintahanMEDAN Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution meresmikan Vihara Vimalakirti Medan di Jalan Madong Lubis No. 127, Sabtu (9/8/2025)
Pariwisata