Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo Bagikan Pengalaman Ikuti Retret Kepala Daerah di Akademi Militer

MAGELANG – Ratusan kepala daerah dari seluruh Indonesia mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, selama kurang lebih satu minggu.

Salah satu kepala daerah yang ikut serta dalam acara ini adalah Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo.

Di sela-sela acara, Hasto berbagi pengalamannya mengikuti retret tersebut yang menjadi sarana penting untuk menyatukan visi dan misi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

Baca Juga:

• Rahmansyah Sibarani Sayangkan Penyebaran Hoaks soal Beasiswa Pemkab Tapteng: Bisa Rusak Masa Depan Mahasiswa
• Kadis Kominfo Sidimpuan: Benar SE itu, Pemko Tak Gelar Perayaan HUT RI

"Retret ini adalah sarana untuk menyamakan visi antara pemerintah pusat dan daerah, agar program-program nasional dapat diterjemahkan dengan baik ke tingkat daerah," ujar Hasto saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (28/2/2025).

Hasto menambahkan, retret ini juga memberikan banyak materi kontekstual yang sangat relevan dengan kondisi terkini.

Baca Juga:

• Tahun Ini, Pemko Sidimpuan Tak Gelar Perayaan HUT RI karena Efisiensi Anggaran
• Gubernur Lemhannas: Hilirisasi Jadi Strategi Geopolitik untuk Tegakkan Kedaulatan SDA Indonesia

Salah satunya adalah mengenai efisiensi anggaran.

"Kami diajarkan bagaimana cara efisiensi anggaran yang tepat. Banyak para menteri dan kepala lembaga yang memberikan pencerahan agar kita tidak cemas dan dapat melakukan efisiensi dengan baik," kata Hasto.

Selain itu, Hasto mengungkapkan bahwa dalam retret tersebut juga disampaikan program Astacita yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

"Program Astacita ini sangat relevan untuk diterapkan di daerah masing-masing, termasuk dalam hal berdikari di bidang ekonomi dan pangan," tambah Hasto.

Wali Kota Yogyakarta ini juga mengungkapkan pentingnya keberadaan food bank di daerah, mengingat banyaknya makanan yang terbuang di kota, sementara masih banyak yang membutuhkan.

"Di kota Jogja ini banyak sekali makanan yang terbuang padahal masih layak konsumsi.

Ini perlu adanya food bank untuk menyalurkannya kepada yang membutuhkan," ungkapnya.