"Allâhumma innî a'ûdzu bika minal-hammi wal-ḥazani, wa a'ûdzu bika minal-'ajzi wal-kasali, wa a'ûdzu bika minal-jubni wal-bukhli, wa a'ûdzu bika min ghalabatid-dayni wa qahrir-rijâl."
Yang artinya:
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan gelisah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang lain."
Doa ini diriwayatkan dalam hadits shahih oleh Abu Dawud dan Al-Bukhari, yang menjelaskan bahwa Rasulullah sering mengajarkan doa ini kepada sahabat-sahabatnya, terutama ketika mereka dilanda kesulitan finansial.
Para ulama menyarankan agar doa ini dibaca secara rutin, khususnya setelah salat, dengan penuh keikhlasan dan keyakinan akan pertolongan Allah SWT.
Selain berdoa, umat Muslim juga dianjurkan untuk terus berusaha mencari rezeki halal, mengatur keuangan dengan bijak, dan menjaga niat untuk segera melunasi hutang.
"Doa ini bukan sekadar penghibur, tapi energi spiritual yang mampu menggerakkan hati dan langkah menuju penyelesaian masalah utang," ujar Ustaz Ahmad Rifai, dalam ceramahnya di salah satu majelis ilmu.*