Para ulama berbeda pendapat tentang boleh tidaknya menggabungkan niat puasa qadha Ramadhan dengan puasa sunnah seperti Arafah.
Mazhab Syafi'i membolehkan menggabungkan niat tersebut dengan syarat niat utama adalah qadha.
Dengan cara ini, seseorang tetap menjalankan kewajibannya dan mendapatkan pahala sunnah.
Namun, secara umum prinsip fikih menyatakan:
"Ibadah wajib tidak dapat digantikan dengan ibadah sunnah."
Artinya, puasa Ramadhan harus diganti dengan puasa yang diniatkan khusus sebagai qadha, bukan hanya puasa sunnah.
Puasa Tarwiyah dan Arafah tidak bisa dijadikan pengganti puasa Ramadhan yang wajib.
Bagi yang ingin mengganti puasa Ramadhan pada hari-hari tersebut, dianjurkan untuk berniat qadha terlebih dahulu, dan pahala sunnah dari puasa Tarwiyah atau Arafah akan menjadi tambahan kebaikan.*