BREAKING NEWS
Senin, 06 Oktober 2025

Memuliakan dan Menjamu Tamu dengan Hidangan Lezat, Bisa Jadi Penghapus Dosa Penghuni Rumah

Adelia Syafitri - Sabtu, 07 Juni 2025 08:56 WIB
Memuliakan dan Menjamu Tamu dengan Hidangan Lezat, Bisa Jadi Penghapus Dosa Penghuni Rumah
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN -Sebuah rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga menjadi sumber keberkahan bagi penghuninya.

Keberkahan tersebut datang dari keikhlasan dalam memuliakan dan menjamu tamu dengan sepenuh hati.

Menurut tausyiah yang disampaikan para ulama, rumah yang banyak dikunjungi tamu merupakan rumah yang dicintai Allah Ta'ala.

Hal ini menandakan bahwa rahmat dan keberkahan dari langit turun menyertai rumah tersebut.

Oleh sebab itu, sebaiknya masyarakat tidak membiasakan menutup pintu rumah agar tidak didatangi tamu.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan pentingnya silaturahmi dan memuliakan tamu sebagai bentuk keimanan.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, "Barangsiapa ingin dilapangkan pintu rezeki untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturahmi." (HR. Bukhari)

Lebih lanjut, memuliakan tamu merupakan ciri orang yang beriman.

Rasulullah bersabda, "Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya." (HR. Bukhari)

Rasulullah juga menyampaikan bahwa tamu membawa keberkahan dengan turun rezeki bagi pemilik rumah dan mampu menghapus dosa penghuni rumah.

Dalam sebuah riwayat, beliau bersabda, "Jika Allah menginginkan kebaikan terhadap satu kaum, maka Allah akan memberikan hadiah kepada mereka."

Para sahabat bertanya, "Hadiah apakah itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Tamu akan menyebabkan turunnya rezeki untuk pemilik rumah dan menghapus dosa-dosa penghuni rumah."

Selain itu, rumah yang tidak dimasuki tamu berarti tidak mendapatkan kunjungan Malaikat Rahmat.

Rasulullah juga menyebutkan, "Tamu adalah penunjuk jalan menuju surga."

Dalam menjamu tamu, dianjurkan menyediakan hidangan makanan secukupnya, namun tetap berusaha memberikan yang terbaik.

Hal ini meneladani Nabi Ibrahim 'alaihis salam yang pernah menyediakan hidangan daging anak sapi gemuk kepada tamunya sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Adz-Dzariyat ayat 26-27.

Memuliakan tamu dengan niat ikhlas bukan hanya membangun hubungan silaturahmi, tetapi juga membuka pintu keberkahan dan ampunan bagi penghuni rumah.

(sn/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru