BREAKING NEWS
Jumat, 20 Juni 2025

Kenapa Laki-Laki Wajib Ibadah Seumur Hidup, Sedangkan Perempuan Ada Masa Jeda saat Haid? Ini Penjelasannya

Adelia Syafitri - Jumat, 20 Juni 2025 07:36 WIB
51 view
Kenapa Laki-Laki Wajib Ibadah Seumur Hidup, Sedangkan Perempuan Ada Masa Jeda saat Haid? Ini Penjelasannya
Ilustrasi. (foto: freepik)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Dalam ajaran Islam, terdapat perbedaan dalam pelaksanaan ibadah antara laki-laki dan perempuan, terutama terkait kondisi biologis.

Salah satu hal yang sering menjadi pertanyaan publik adalah, mengapa perempuan diperbolehkan untuk tidak melaksanakan salat dan puasa saat haid, sedangkan laki-laki tidak memiliki jeda dalam ibadah seumur hidupnya?

Perbedaan ini bukan bentuk ketimpangan atau ketidakadilan, melainkan bentuk rahmat dan kemudahan (rahmah wa taysir) dari Allah SWT terhadap hamba-Nya.

Islam sebagai agama yang sempurna, memperhatikan kondisi fisik, psikologis, dan kodrat masing-masing makhluk.

Dalam Surah Al-Baqarah ayat 286, Allah SWT berfirman:

"Lā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā"

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS. Al-Baqarah: 286)

Ayat ini menjadi landasan utama bahwa Islam memberikan kemudahan sesuai kemampuan setiap individu.

Perempuan yang sedang dalam masa haid secara biologis mengalami perubahan hormonal, kelelahan, bahkan nyeri hebat.

Maka, Islam membolehkan mereka tidak menjalankan ibadah seperti salat dan puasa selama masa tersebut.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau berkata:

"Kami dahulu mengalami haid, lalu diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan mengqadha salat."

(HR. Muslim no. 335)

Hadis ini menunjukkan bahwa perintah untuk meninggalkan salat saat haid adalah syariat, bukan pilihan pribadi perempuan.

Mereka tidak berdosa, bahkan mendapat pahala jika taat pada aturan ini.

Berbeda halnya dengan perempuan, laki-laki tidak memiliki kondisi biologis yang secara syar'i menggugurkan kewajiban ibadah.

Maka, mereka diwajibkan untuk melaksanakan ibadah sepanjang hidup mereka selama tidak ada uzur syar'i seperti sakit, gila, atau bepergian jauh dalam hal tertentu.

Islam membedakan bukan untuk mendiskriminasi, tetapi untuk memberikan keadilan berbasis kondisi nyata.

Hak dan kewajiban dalam Islam diberikan dengan mempertimbangkan peran dan kondisi masing-masing.

Perempuan diperbolehkan tidak menjalankan salat dan puasa saat haid sebagai bentuk kasih sayang dan keadilan dari Allah SWT.

Mereka tidak berdosa dan tidak dianggap lalai dalam beribadah.

Justru, menaati ketentuan ini merupakan bentuk ibadah tersendiri yang berpahala.*

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru