BREAKING NEWS
Sabtu, 14 Juni 2025

Bambang Soesatyo Apresiasi Film ‘Sampai Nanti, Hanna!’ dan Dorong Produksi Film Nasional

BITVonline.com - Sabtu, 30 November 2024 13:51 WIB
45 view
Bambang Soesatyo Apresiasi Film ‘Sampai Nanti, Hanna!’ dan Dorong Produksi Film Nasional
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bambang Soesatyo mengapresiasi penayangan perdana film ‘Sampai Nanti, Hanna!’ yang digelar pada Jumat (29/11) di Jakarta. Film bertema romansa ini mengambil latar belakang era 1990-an dan diadaptasi dari kisah nyata yang tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga menyampaikan berbagai pesan yang mendalam bagi para penontonnya.

Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, menyoroti berbagai tema yang diangkat dalam film tersebut, seperti cinta yang terpendam, tekanan dalam hubungan, trauma emosional, dan keberanian untuk melepaskan diri dari masa lalu. Menurutnya, film ini berhasil menyentuh sisi emosional penonton dan mengajak mereka untuk merenungkan bagaimana hubungan yang tidak sehat dan cinta yang terpendam dapat memengaruhi kehidupan seseorang.

“Selain menggambarkan cinta yang terpendam, Sampai Nanti, Hanna! juga mengangkat tema lain yang sangat relevan, seperti tekanan dalam hubungan, trauma emosional, dan bagaimana seseorang memiliki keberanian untuk melepaskan diri dari masa lalu. Film ini memberikan inspirasi dan membuat kita berpikir tentang bagaimana hubungan yang tidak sehat dapat berdampak besar bagi kehidupan kita,” ujar Bamsoet saat menghadiri acara tersebut.

Baca Juga:

Pada kesempatan itu, Ketua MPR RI ke-16 dan Ketua DPR RI ke-20 ini juga menyampaikan pentingnya meningkatkan jumlah produksi film nasional di tengah gempuran film asing yang masuk ke pasar domestik. Menurutnya, produksi film nasional tidak hanya bermanfaat untuk pelestarian budaya lokal, tetapi juga berperan penting dalam memperkuat identitas nasional, mendukung perkembangan industri kreatif, serta berkontribusi pada peningkatan perekonomian nasional.

“Memperbanyak film nasional adalah respons terhadap tantangan globalisasi yang sering kali mengancam keberadaan seni dan budaya lokal. Dalam era digital yang dipenuhi dengan konten global, film nasional menjadi sarana penting untuk melindungi dan memperkenalkan budaya Indonesia. Dengan menghadirkan cerita asli Indonesia, film dapat menjadi alat yang efektif untuk melawan homogenisasi budaya dan menjaga identitas nasional kita,” kata Bamsoet.

Baca Juga:

Anggota Komisi III DPR RI ini juga menggarisbawahi bahwa produksi film nasional dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. Industri film, lanjut Bamsoet, tidak hanya melibatkan para pembuat film, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi berbagai profesi, mulai dari penulis naskah, aktor, hingga tenaga teknis.

Lebih lanjut, Bamsoet menekankan bahwa dengan memperbanyak film nasional, Indonesia dapat mendorong investasi dalam sektor ekonomi kreatif, yang pada gilirannya dapat mendorong perekonomian nasional. Keberhasilan film nasional di pasar domestik, ujar Bamsoet, juga dapat membuka peluang untuk mengekspor karya-karya film Indonesia ke pasar internasional.

“Keberhasilan film nasional di pasar domestik akan memberikan dampak positif yang lebih besar. Jika film Indonesia diterima dengan baik di dalam negeri, tidak menutup kemungkinan karya-karya ini akan mendapatkan perhatian global dan memberikan peluang untuk mengekspor budaya Indonesia ke luar negeri,” tambahnya.

Bamsoet mengajak semua pihak, terutama para pelaku industri perfilman, untuk terus berinovasi dan menciptakan karya-karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga dapat memperkuat citra dan budaya Indonesia di kancah internasional. Ia berharap, dengan semakin berkembangnya industri film nasional, Indonesia akan mampu bersaing dengan negara-negara lain dalam bidang seni dan budaya.

(JOHANSIRAIT)

Tags
beritaTerkait
Tragis, Balita di Simalungun T3was Tergelincir ke Parit saat Bermain Dekat Rumah
Mangkir dari Panggilan, KPK Pertimbangkan Jemput Paksa Direktur RDG Airlines Terkait Korupsi Dana Operasional Papua
Amnesty Internasional Kecam Pernyataan Fadli Zon Soal Pem3rkos4an Mei 1998: Sebuah Kekeliruan Fatal
Mobil Dinas Samsat Humbahas Tabrak Satu Keluarga di Simalungun, Tiga T3was: Sopir Jadi Tersangka
MPSI Desak Presiden Copot Menteri ATR Nusron Wahid: Dugaan Persekongkolan dengan Aguan
Oknum Polisi di Sumba Barat Daya Diduga Lecehkan Korban Pem3rkos4an, Kini Ditahan Propam Polda NTT
komentar
beritaTerbaru