BREAKING NEWS
Sabtu, 18 Oktober 2025

7 Tahanan Kabur dari Rutan Salemba, DPR RI Akan Cek SOP Keamanan

BITVonline.com - Rabu, 13 November 2024 12:28 WIB
7 Tahanan Kabur dari Rutan Salemba, DPR RI Akan Cek SOP Keamanan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA- Sebanyak tujuh tahanan dan narapidana di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat, berhasil melarikan diri pada Selasa malam (12/11/2024). Mereka diketahui berhasil menjebol terali besi sel tahanan, yang memudahkan mereka untuk kabur dari penjara yang terletak di pusat ibu kota tersebut. Kejadian ini menambah deretan insiden pelarian tahanan yang menjadi perhatian publik dan lembaga-lembaga terkait.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi III DPR RI, Willy Aditya, mengatakan pihaknya akan segera mengecek dan menginvestigasi standar operasional prosedur (SOP) di Rutan Salemba. “Tentu banyak hal yang bisa menjadi faktor penyebab kaburnya tahanan ini, salah satunya adalah SOP yang diterapkan di sana. Kami akan melakukan pengecekan dan mengidentifikasi apakah ada kesalahan prosedur atau faktor lain yang menjadi penyebab,” kata Willy, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Willy Aditya menjelaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan petugas Rutan Salemba untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kejadian tersebut. Ia membuka kemungkinan untuk mengunjungi Rutan Salemba guna melakukan pemeriksaan langsung terkait kondisi dan sistem pengawasan yang ada.

“Kalau mengenai SOP, tentu kami akan mengecek bagaimana mekanisme pengawasan dilakukan, apakah ada kelalaian pada saat pergantian shift atau pada jam-jam tertentu,” ujar Willy. Anggota DPR ini juga menekankan pentingnya evaluasi terhadap pengelolaan Rutan untuk memastikan bahwa standar keamanan dan pengawasan tetap berjalan dengan baik.

Selain masalah prosedural, Willy juga menyoroti pentingnya pendekatan lebih holistik dalam pengelolaan tahanan, termasuk pengembangan mental dan spiritual narapidana. Menurutnya, dalam proses reintegrasi narapidana ke masyarakat, penting untuk memperhatikan aspek-aspek tersebut agar mereka tidak kembali terjerumus ke dalam kejahatan setelah keluar dari penjara.

Kejadian kaburnya tujuh tahanan ini menambah sorotan terhadap masalah keamanan di Lapas dan Rutan di Indonesia. Di antara para tahanan yang melarikan diri terdapat nama-nama besar, termasuk Murtala, seorang gembong narkoba yang selama ini menjadi target pengawasan ketat oleh pihak berwajib. Keberhasilan mereka menjebol terali besi menunjukkan adanya potensi kelalaian dalam pengamanan fasilitas tahanan tersebut.

Willy Aditya menyatakan bahwa Komisi III DPR RI akan segera membentuk panitia kerja (Panja) Pemasyarakatan untuk membahas masalah-masalah terkait sistem pemasyarakatan, termasuk keamanan di rumah tahanan. “Kami akan segera membentuk Panja, tetapi sebelumnya kami akan menggelar rapat dengan mitra kerja kami untuk mendapatkan masukan-masukan terkait masalah ini,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya juga akan melakukan rapat dengar pendapat umum (RDPU) untuk mendapatkan masukan lebih lanjut, sebelum kemudian melanjutkan dengan pembentukan panja yang akan fokus pada perbaikan sistem pemasyarakatan di Indonesia.

Dalam waktu dekat, Komisi III DPR RI berharap dapat mendorong evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan rumah tahanan di seluruh Indonesia. Salah satu fokus utama yang akan dibahas adalah peningkatan sistem keamanan, baik di dalam lapas, rutan, maupun dalam proses reintegrasi narapidana ke masyarakat.

Kasus kaburnya tujuh tahanan ini mengingatkan kita akan pentingnya memperketat pengawasan dan memperbaiki manajemen di lembaga pemasyarakatan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. (JOHANSIRAIT)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru