BREAKING NEWS
Kamis, 16 Oktober 2025

Petani Mengeluh: Amran Sulaiman Copot Pimpinan Bulog Kalsel

Adelia Syafitri - Rabu, 19 Maret 2025 15:51 WIB
Petani Mengeluh: Amran Sulaiman Copot Pimpinan Bulog Kalsel
Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Menteri Pertanian Amran Sulaiman menindak tegas dengan mencopot Dani Satrio dari jabatannya sebagai Pimpinan Wilayah Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) setelah menerima keluhan dari para petani terkait penyerapan gabah yang tidak optimal.

Pada acara panen raya di Desa Maluka Baulin, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel, pada Selasa, 18 Maret 2025, petani mengungkapkan keluh kesah mereka mengenai kesulitan dalam menjual gabah hasil panen.

Meskipun Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram, petani di Tanah Laut hanya mampu menjual gabah mereka dengan harga antara Rp 5.300 hingga Rp 5.600 per kilogram.

Amran, yang mendengar langsung keluhan tersebut, menyatakan kekecewaannya terhadap kinerja Bulog Kalsel yang dianggap lamban dalam menyerap gabah dari petani.

"Ini nggak bisa dibiarkan. Harus ada perbaikan sistem. Kalau ada yang tidak mau bekerja untuk rakyat, lebih baik minggir," ujar Amran tegas.

Tidak hanya soal lambannya penyerapan gabah, Amran juga menyoroti sulitnya Bulog Kalsel dihubungi ketika petani mencari informasi terkait penyerapan gabah.

Petani merasa tidak mendapatkan kepastian dan layanan yang memadai dari instansi tersebut.

Menanggapi situasi ini, Amran mengambil langkah tegas dengan mencopot Dani Satrio dari jabatannya sebagai Pimpinan Bulog Kalsel.

Pencopotan ini bukan hanya sebagai bentuk hukuman, tetapi juga sebagai upaya untuk memperbaiki sistem penyerapan gabah yang dianggap buruk.

Amran menekankan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam ketika petani dirugikan.

"Kita tidak bisa membiarkan petani terus dirugikan, harus ada perbaikan nyata. Bulog harus turun ke lapangan, bukan sekadar menunggu di gudang," tambah Amran.

Dengan pencopotan ini, Amran berharap sistem penyerapan gabah akan berjalan lebih optimal, sehingga petani bisa mendapatkan harga yang adil dan tidak mengalami kerugian lagi di masa depan.

(km/a)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru