Jerman, melalui calon Kanselir Friedrich Merz, menganggap penundaan tarif ini menunjukkan dampak positif dari tindakan kolektif Eropa dalam perdagangan internasional.
Merz juga mengusulkan hubungan perdagangan bebas dengan AS, dengan menetapkan tarif 0% untuk perdagangan transatlantik sebagai solusi jangka panjang.
Di sisi lain, Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menyambut baik penangguhan tarif ini, menyebutnya sebagai "penangguhan hukuman yang disambut baik ekonomi global" dan menegaskan akan dimulai negosiasi bilateral antara AS dan Kanada setelah pemilu federal.
Cina tidak tinggal diam. Setelah AS menaikkan tarif impor menjadi 104%, Beijing mengajukan keluhan resmi ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Cina menegaskan bahwa kebijakan tarif AS telah melanggar aturan WTO dan merusak sistem perdagangan multilateral.
Beijing juga memperingatkan bahwa kebijakan tarif ini justru akan merugikan AS dan seluruh dunia, bukan menyelesaikan ketidakseimbangan perdagangan.
Harapan Terhadap Negosiasi Lanjutan
Menteri Perdagangan Prancis, Lauren Saint-Martin, menyatakan bahwa Eropa berkomitmen untuk menghindari eskalasi perang dagang dan mendorong negosiasi lebih lanjut dengan AS.
Saint-Martin mengimbau agar dialog tetap dilanjutkan guna menemukan solusi yang menguntungkan semua pihak.
Dengan perkembangan ini, pasar global berharap bahwa penangguhan tarif bisa menciptakan stabilitas sementara, dan membuka jalan bagi penyelesaian sengketa perdagangan yang lebih luas.*