MEDAN -Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara mencatat bahwa komoditas emas perhiasan menjadi penyumbang utama inflasi tahunan di Sumut pada April 2025. Dari total inflasi 2,09 persen yoy, emas berkontribusi sebesar 0,46 persen.
Kepala BPS Sumut, Asim Saputra, menjelaskan bahwa emas dalam kelompok "perawatan pribadi dan jasa lainnya" mengalami inflasi tertinggi di antara sepuluh kelompok pengeluaran utama, yakni sebesar 9,93 persen yoy.
"Kenaikan harga emas global dan depresiasi nilai tukar rupiah menjadi faktor utama pendorong lonjakan harga emas di pasar domestik," ujar Asim dalam rilis resmi, Jumat (9/5/2025).
Selain emas, sejumlah komoditas lain turut mendorong inflasi tahunan, di antaranya:
Cabai merah: 0,34 persen
Rokok kretek mesin: 0,18 persen
Minyak goreng dan ikan dencis: masing-masing 0,17 persen
Namun, beberapa komoditas justru mencatat deflasi, seperti: