BREAKING NEWS
Minggu, 27 Juli 2025

China Siap Investasi Rp148 Triliun untuk Pengolahan Sawit Indonesia, DMSI: Petani Bisa Kaya!

Adelia Syafitri - Rabu, 14 Mei 2025 18:56 WIB
303 view
China Siap Investasi Rp148 Triliun untuk Pengolahan Sawit Indonesia, DMSI: Petani Bisa Kaya!
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Sahat Sinaga, mengungkapkan minat besar dari China untuk berinvestasi dalam sektor pengolahan kelapa sawit di Indonesia.

Dalam pernyataannya saat menghadiri PalmEx Indonesia 2025 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (14/5/2025), Sahat menyebut nilai investasi tersebut mencapai 9 miliar dolar AS atau setara Rp148,9 triliun (kurs Rp16.550 per dolar AS), yang akan digelontorkan selama tujuh tahun mulai 2026.

"Masuk, mau investasi. Sekitar 9 miliar dolar untuk tujuh tahun mulai 2026. Itu yang saya rencanakan. Untuk pembangunan mesin-mesin pengolahan TBS (tandan buah segar) menjadi minyak sawit," jelas Sahat.

Menurutnya, investasi ini akan mencakup pembangunan teknologi pengolahan sawit modern yang ramah lingkungan.

Teknologi lama yang saat ini digunakan dinilai sudah usang dan menyebabkan emisi karbon tinggi.

DMSI sebelumnya menawarkan teknologi baru kepada pihak China, dan langsung mendapat tanggapan positif.

Sahat menyatakan, dengan investasi ini, petani tidak hanya akan menjual TBS, tapi juga bisa mendapatkan nilai tambah dari produk sampingannya, termasuk emisi karbon yang bisa diperjualbelikan.

"Nantinya enggak cuma jual minyak dan inti. Tandannya juga berharga, fibernya juga berharga. Sehingga para petani itu bisa kaya," ungkapnya optimistis.

Namun untuk mewujudkan potensi ini, pemerintah Indonesia perlu memberikan izin kepada China untuk membeli emisi karbon dari pengolahan sawit.

DMSI pun telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan akan menyusul ke Kementerian Lingkungan Hidup untuk membahas regulasi terkait penjualan emisi karbon.

Tak hanya fokus pada investasi, DMSI juga mendorong rebranding dari crude palm oil (CPO) menjadi degummed palm mesocarp oil (DPO).

Perubahan istilah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan persepsi global terhadap minyak sawit Indonesia sebagai produk unggul yang lebih ramah lingkungan.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru