JAKARTA -Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, menyatakan akan menuntut seorang perwakilan Human Resource Development (HRD) yang menyebut kegiatan job fair sebagai formalitas belaka.
Pernyataan ini disampaikannya usai viralnya video di media sosial yang meragukan efektivitas job fair dalam proses rekrutmen.
"Iya (saya menuntut)," ujarImmanuel singkat tanpa menjelaskan secara rinci alasan di balik rencana tuntutan tersebut, Senin (2/6/2025).
Video yang beredar memperlihatkan seorang HRD yang menyebut job fair tidak benar-benar memproses perekrutan, melainkan hanya sebagai ajang formalitas dan alat untuk memenuhi Key Performance Indicator (KPI) instansi terkait.
Dalam video tersebut, HRD itu juga mengkritik bahwa perusahaan yang berpartisipasi di job fair hanya bertujuan membangun citra, bukan mencari tenaga kerja sungguhan.
Narasi dalam video tersebut mengatakan, "Job fair itu omong kosong. Aku heran kok masih ada job fair zaman sekarang yang sudah serba online. Job fair itu cuma untuk branding perusahaan, bahkan kerja sama dengan dinas kementerian terkait demi KPI kedinasaan."
Pernyataan tersebut mendapat perhatian dari Kementerian Ketenagakerjaan yang menegaskan bahwa job fair merupakan salah satu langkah strategis untuk mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan secara langsung, sekaligus mengurangi angka pengangguran.
Hingga saat ini, pihak Kementerian terus mengawal pelaksanaan job fair agar lebih transparan dan efektif bagi para pencari kerja dan pelaku usaha.*
(km/a008)
Editor
: Adelia Syafitri
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Akan Tuntut HRD yang Sebut Job Fair Hanya Formalitas