MEDAN - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara mencatat bahwa Sumut mengalami deflasi sebesar 0,49 persen secara month to month (m-to-m) pada bulan Mei 2025. Komoditas yang paling berkontribusi terhadap deflasi ini adalah cabai merah, disusul ikan gembung, bawang putih, kentang, dan bawang merah.
Kepala BPS Sumut Asim Saputra menjelaskan bahwa deflasi terbesar terjadi karena meningkatnya produksi sejumlah komoditas hortikultura.
"Secara kumulatif hingga Mei 2025, cabai merah mengalami deflasi sebesar 5,92 persen secara year to date (y-to-d), dengan penurunan terdalam terjadi di Kabupaten Deli Serdang sebesar 0,90 persen," ujar Asim dalam keterangan persnya, Senin (2/6/2025).
Asim menjelaskan bahwa deflasi tersebut erat kaitannya dengan turunnya Nilai Tukar Petani (NTP), yang mengindikasikan panen raya dan produksi melimpah. Sebaliknya, tomat mengalami inflasi, sehingga ia menyarankan agar masyarakat lebih banyak mengonsumsi cabai daripada tomat.
"Saat panen raya, harga masih terjaga. Produksi tanaman pangan bagus, dan ini artinya daya beli masyarakat sebenarnya sedang bagus," jelasnya.
Menjelang Iduladha 1446 H, Asim mengimbau masyarakat agar tidak terlalu banyak menggunakan tomat untuk keperluan masakan seperti sate, melainkan beralih ke cabai merah yang harganya relatif lebih stabil.
"Kalau pakai cabai merah banyak-banyak, justru makin aman. Jangan terlalu banyak tomat," candanya.