BREAKING NEWS
Selasa, 17 Juni 2025

Rupiah Melemah, Dolar AS Tembus Rp 16.300

Adelia Syafitri - Selasa, 17 Juni 2025 09:21 WIB
51 view
Rupiah Melemah, Dolar AS Tembus Rp 16.300
Ilustrasi. (foto: vocazine)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mencatat penguatan signifikan pada perdagangan hari ini, Selasa (17/6/2025).

Mengacu pada data Refinitiv, rupiah dibuka pada level Rp 16.300 per dolar AS, menguat 0,22% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Penguatan rupiah terjadi di tengah tren pelemahan dolar AS secara global.

Baca Juga:

Pada pukul 09.00 WIB, indeks dolar AS (DXY) turun ke posisi 98,18, level terendah dalam tiga tahun terakhir.

Tekanan terhadap greenback dipicu meningkatnya ketidakpastian akibat kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump.

Baca Juga:

Menurut laporan Financial Times, tekanan terhadap dolar AS makin dalam usai pernyataan Trump yang mengindikasikan akan mengirim surat resmi kepada mitra dagang utama terkait penerapan tarif baru dalam waktu dekat.

Langkah ini berpotensi mengakhiri masa jeda 90 hari dalam kebijakan tarif "timbal balik".

Pernyataan tersebut memicu kekhawatiran pelaku pasar akan eskalasi perang dagang, terutama antara AS dan Tiongkok.

Kekhawatiran ini juga diperburuk oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang melibatkan AS, Israel, dan Iran, setelah pemerintahan Trump mengizinkan keluarnya personel militer non-esensial dari kawasan tersebut.

Sinyal dari Bank Sentral Eropa (ECB) yang mengindikasikan akhir dari siklus penurunan suku bunga turut menekan dolar.

Euro tercatat naik 0,8% menjadi US$1,158, menyentuh level tertinggi sejak Oktober 2021.

Kondisi ini memperparah penurunan dolar AS yang telah melemah hampir 10% sepanjang tahun 2025.

Investor global kian waspada terhadap risiko ekonomi AS, mulai dari defisit anggaran yang melebar, hingga turunnya daya tarik aset berdenominasi dolar.

Meski menguat, nilai tukar rupiah tetap berada dalam tekanan eksternal yang kuat.

Ketidakpastian arah kebijakan global, terutama dari AS, masih menjadi faktor utama yang membayangi stabilitas mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia.

Bank Indonesia diharapkan terus mengedepankan kebijakan stabilisasi melalui triple intervention (pasar valas, obligasi, dan DNDF) guna menjaga kestabilan rupiah di tengah dinamika global yang penuh tantangan.*

(cb/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Trump Pertimbangkan Perluasan Larangan Masuk ke AS, 36 Negara Terancam
Trump Siapkan Tarif Baru untuk Otomotif Global: “Bangun Pabrik di Sini atau Bayar Mahal”
Kadin Ingatkan Pentingnya Kehati-hatian Hadapi Potensi Perang Dagang AS-China
Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp16.300 per Dolar AS di Pembukaan Perdagangan Rabu
Elon Musk Kecam RUU “Besar dan Indah” Trump: “Kekejian yang Menjijikkan”
Trump dan Xi Dijadwalkan Telepon Akhir Pekan Ini, Upaya Redakan Ketegangan Dagang?
komentar
beritaTerbaru