BREAKING NEWS
Jumat, 27 Juni 2025

Wall Street Ditutup Menguat, S&P 500 Hampir Pecah Rekor Berkat Reli Saham Teknologi

Justin Nova - Jumat, 27 Juni 2025 08:42 WIB
57 view
Wall Street Ditutup Menguat, S&P 500 Hampir Pecah Rekor Berkat Reli Saham Teknologi
Ilustrasi.(foto:okzn)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

NEW YORK -Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat signifikan pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat. Indeks S&P 500 hampir mencetak rekor tertinggi baru, dipicu oleh reli saham-saham teknologi, terutama di sektor semikonduktor.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,9% ke posisi 43.386,84, S&P 500 menguat 0,8% ke level 6.141,02, sementara NASDAQ Composite turut terdongkrak 0,9% dan ditutup di 20.167,91.

Saham Teknologi dan Semikonduktor Menguasai Pasar

Baca Juga:

Penguatan Wall Street kali ini didorong oleh performa positif saham teknologi, khususnya emiten berbasis chip. Nvidia (NASDAQ:NVDA) mencetak rekor tertinggi baru, usai mengalami lonjakan harga lebih dari 40% sejak tekanan pasar di awal April akibat kebijakan tarif dari Presiden Donald Trump.

Selain Nvidia, sektor konsumer dan farmasi turut mencatatkan kontribusi terhadap penguatan pasar. Saham Walgreens Boots Alliance (NASDAQ:WBA) misalnya, berhasil melampaui ekspektasi laba dan penjualan kuartalannya meski perusahaan tengah menghadapi proses delisting.

Baca Juga:

PDB AS Menyusut, Tapi Pasar Masih Optimis

Dari sisi makroekonomi, revisi akhir produk domestik bruto (PDB) AS kuartal I/2025 menunjukkan kontraksi sebesar -0,5%, lebih buruk dari estimasi sebelumnya -0,2%. Ini menjadi kontraksi pertama sejak 2022.

Namun demikian, optimisme pasar tetap terjaga. Jumlah klaim pengangguran mingguan menurun 10.000, menunjukkan perbaikan di pasar tenaga kerja. Para pelaku pasar kini menanti rilis data inflasi melalui indeks belanja konsumsi personal (PCE) bulan Mei, yang dijadwalkan Jumat ini.

Tekanan Politik ke The Fed Meningkat

Sementara itu, Gubernur The Fed Jerome Powell tetap mengadopsi pendekatan wait and see terkait arah suku bunga. Akan tetapi, tekanan politik semakin menguat setelah Presiden Trump mengkritik kebijakan Fed dan menyatakan telah menyiapkan beberapa nama pengganti Powell.

"Saya tahu, ada tiga atau empat nama yang sudah saya pikirkan (untuk menggantikan Powell)," ujar Trump seperti dikutip dari Investing.

Presiden Fed Richmond, Thomas Barkin, juga menyampaikan pandangan bahwa kebijakan tarif kemungkinan besar akan meningkatkan tekanan inflasi dalam waktu dekat, namun kebijakan moneter saat ini dinilai masih berada di jalur yang tepat.*

(oz/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
IHSG Berpotensi Rebound ke 6.270, Sentimen Global Dorong Optimisme Pasar
Petaka Baru Manusia: Robot Humanoid Siap Ambil Alih Pekerjaan, Profesi Apa yang Perlu Diganti?
Indonesia Kalah Saing dengan Vietnam dalam Menarik Investasi Asing
ByteDance Siapkan Dana USD 7 Miliar untuk Beli Chip Nvidia pada 2025, Tantang Larangan AS
Nvidia Resmi Akuisisi Startup AI Run:AI dengan Nilai Diperkirakan Rp 11,2 Triliun
Apple Geser Microsoft, Puncaki Peringkat Perusahaan Terbaik di AS Versi Drucker Institute 2024
komentar
beritaTerbaru