BREAKING NEWS
Selasa, 02 September 2025

Indonesia Tawarkan Investasi Critical Mineral ke AS, Upaya Strategis Negosiasi Tarif Dagang

Adelia Syafitri - Senin, 30 Juni 2025 12:05 WIB
Indonesia Tawarkan Investasi Critical Mineral ke AS, Upaya Strategis Negosiasi Tarif Dagang
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (foto: rm)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus melanjutkan negosiasi tarif perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) melalui pendekatan yang lebih strategis dan bersifat jangka panjang.

Salah satu strategi yang tengah ditempuh adalah menawarkan peluang investasi di sektor critical mineral atau mineral kritis yang kini menjadi komoditas utama dalam industri global.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa Indonesia membuka kesempatan bagi AS untuk berinvestasi dalam ekosistem critical mineral nasional, yang mencakup komoditas strategis seperti nikel, tembaga, dan mineral lain yang sangat dibutuhkan dalam industri kendaraan listrik (EV), militer, elektronik, hingga antariksa.

"Indonesia menawarkan critical mineral untuk Amerika, bersama dan antara, untuk melakukan investasi di dalam ekosistem critical mineral," ujar Airlangga saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (30/6/2025).

Airlangga menekankan bahwa peluang investasi yang ditawarkan kepada AS bersifat brownfield, yaitu proyek yang sudah berjalan dan memiliki infrastruktur dasar.

Ia mencontohkan keterlibatan Amerika dalam PT Freeport Indonesia yang telah berlangsung sejak 1967 sebagai bentuk kerja sama jangka panjang yang sukses.

"Ke depan, critical mineral dibutuhkan untuk industri elektronik, militer, dan luar angkasa. Semuanya butuh kabel, semuanya butuh tembaga," jelasnya.

Kendati demikian, Airlangga belum mengungkap detail proyek spesifik yang ditawarkan ke AS.

Ia menyebutkan bahwa pembahasan dilakukan secara tertutup karena adanya perjanjian non-disclosure dengan otoritas Amerika.

"Tawaran Indonesia ini cukup menarik bagi Amerika. Proyek spesifiknya masih dalam pembicaraan langsung," imbuhnya.

Sebelumnya, Indonesia telah menyelesaikan proposal resmi terkait negosiasi tarif dan menyampaikannya kepada pemerintah AS.

Airlangga menegaskan bahwa tidak akan ada lagi delegasi yang dikirim ke Washington, D.C. dalam waktu dekat karena materi negosiasi telah dianggap lengkap.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru