BREAKING NEWS
Minggu, 27 Juli 2025

Mensos Terkejut: Penerima Bansos Diduga Terlibat Judol, Narkotika, hingga Terorisme

Paul Antonio Hutapea - Kamis, 10 Juli 2025 21:31 WIB
112 view
Mensos Terkejut: Penerima Bansos Diduga Terlibat Judol, Narkotika, hingga Terorisme
Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul). (Foto: Dok. Kemensos)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, mengaku dikejutkan oleh temuan terbaru dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Berdasarkan laporan lembaga tersebut, sejumlah penerima bantuan sosial (bansos) ternyata tidak hanya terlibat dalam judi online (judol), tetapi juga diduga memiliki afiliasi dengan jaringan narkotika dan terorisme.

Temuan ini disampaikan usai Gus Ipul menghadiri rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (10/7/2025).

Baca Juga:

"Ya, ada informasi tidak hanya judol, ada yang terindikasi narkotika sama terorisme. Kita mau dalami itu, informasi terbaru dari PPATK," ujar Gus Ipul kepada wartawan.

Baca Juga:

Gus Ipul menegaskan bahwa informasi ini masih bersifat penjelasan lisan dari PPATK dan akan segera ditindaklanjuti dengan proses verifikasi secara menyeluruh.

Kementerian Sosial, katanya, sedang mendalami laporan tersebut untuk memastikan validitas data dan mencari akar persoalan.

"Ini cukup mengejutkan sekali. Permasalahan bansos ternyata tidak hanya soal data penerima yang tidak tepat sasaran, tetapi juga keterkaitan dengan aktivitas ilegal yang berbahaya," lanjutnya.

Mensos menyebut bahwa temuan ini menandakan kompleksitas baru dalam pengelolaan bantuan sosial, yang kini tak hanya dihadapkan pada tantangan administratif, tetapi juga persoalan hukum dan keamanan.

Untuk menindaklanjuti laporan PPATK, Kemensos akan berkoordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga, termasuk aparat penegak hukum.

Langkah ini diambil agar kebijakan penyaluran bansos ke depan semakin selektif dan tepat sasaran.

"Kita ingin kebijakan yang diambil benar-benar akurat dan menjadi pelajaran penting agar hal seperti ini tidak terulang," tegasnya.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru