BREAKING NEWS
Kamis, 17 Juli 2025

Harga Timun Anjlok hingga Rp4.000/kg, Petani Simalungun Menjerit

Suci - Selasa, 15 Juli 2025 18:00 WIB
42 view
Harga Timun Anjlok hingga Rp4.000/kg, Petani Simalungun Menjerit
ilustrasi tanaman timun (foto: flores editorial)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SIMALUNGUN - Di tengah masih tingginya harga sayuran lain seperti sawi hijau yang menembus Rp10.000/kg, para petani timun di Kabupaten Simalungun justru dibuat gelisah. Harga timun di tingkat petani kini anjlok drastis menjadi Rp4.000 per kilogram, jauh dari harga pasaran.

Boru Sidauruk, warga Nagori Karang Bangun, Kecamatan Siantar, mengungkapkan bahwa harga timun sebelumnya sempat berada di kisaran Rp6.000 hingga Rp8.000/kg. Namun, dalam satu bulan terakhir, harga terus turun dan membuat petani terpukul.

"Harga sangat minim, mulai terjadi sejak sebulan ini. Kondisi ini sangat memberatkan, apalagi bagi petani yang memiliki kebun timun yang luas," ujarnya, Selasa (15/7/2025).

Ia menambahkan, para pengepul membeli timun langsung dari petani di kisaran harga Rp4.000 hingga Rp5.000/kg, padahal harga di pasar tradisional bisa mencapai Rp10.000/kg. Selisih harga tersebut tentu merugikan petani yang harus menanggung biaya tanam, perawatan, hingga panen.

"Kalau seperti ini terus, bisa rugi besar. Belum lagi timun sangat rentan diserang jamur dan ulat. Perawatannya tidak murah," tambah Boru.

Fluktuasi Harga Timun Dianggap Hal Biasa

Sementara itu, petani lainnya, Riwanto, mengaku sudah terbiasa dengan fluktuasi tajam harga timun. Ia menyebut anjloknya harga hingga di bawah 50% dari harga normal bukan hal baru.

"Memang begitulah harga timun. Naik turun sangat drastis. Kalau lagi turun, bisa tiga sampai lima kali lipat lebih rendah dari harga biasa," ungkapnya.

Menurut para petani, kondisi ini menuntut perhatian lebih dari pemerintah maupun dinas pertanian, terutama dalam mengatur distribusi hasil panen dan menstabilkan harga di tingkat petani.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada intervensi nyata dari pemerintah daerah maupun instansi terkait untuk membantu para petani yang terdampak.*

(ms/j006)

Editor
: Suci
Tags
komentar
beritaTerbaru