BREAKING NEWS
Rabu, 22 Oktober 2025

Rupiah Melemah ke Rp16.320 per Dolar AS, Tertekan Sentimen Global dan Ketidakpastian The Fed

- Kamis, 17 Juli 2025 09:50 WIB
Rupiah Melemah ke Rp16.320 per Dolar AS, Tertekan Sentimen Global dan Ketidakpastian The Fed
Ilustrasi. (foto: vocazine)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan pagi ini.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah terdepresiasi 33 poin atau 0,20%, ke posisi Rp16.320 per dolar AS.

Pelemahan rupiah ini terjadi di tengah penguatan indeks dolar AS yang naik tipis 0,07% ke level 98,46.

Kinerja rupiah juga sejalan dengan pelemahan mata uang regional lainnya, menunjukkan tekanan eksternal yang meluas di kawasan Asia.

Selain rupiah, mata uang Asia lain juga mengalami tekanan:

Yen Jepang melemah 0,37%

Dolar Singapura turun 0,23%

Dolar Taiwan melemah 0,08%

Won Korea Selatan turun 0,18%

Rupee India melemah 0,20%

Ringgit Malaysia turun 0,09%

Namun, terdapat pengecualian pada peso Filipina dan yuan China, yang masing-masing menguat 0,15% dan 0,02%.

Menurut analis pasar keuangan Ibrahim Assuaibi, pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh sentimen eksternal yang masih dominan, terutama terkait kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump.

"Ketidakpastian atas independensi The Fed serta ancaman tarif perdagangan dari Trump menciptakan tekanan tambahan bagi mata uang negara berkembang, termasuk rupiah," ujar Ibrahim.

Trump disebut terus mendorong upaya untuk mencopot Ketua The Fed Jerome Powell, menyusul data inflasi AS (Indeks Harga Konsumen/IHK) yang kembali menguat di bulan Juni.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia kembali memangkas suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%. Ini merupakan pemangkasan ketiga dalam tahun ini.

Langkah ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi domestik dan menstimulasi pasar keuangan.

Namun, menurut pengamat, dampaknya terhadap rupiah belum langsung terasa karena tekanan global yang lebih dominan.

Meskipun dibuka melemah, rupiah diperkirakan akan mengalami pergerakan fluktuatif namun cenderung menguat pada akhir sesi perdagangan hari ini.

"Proyeksinya, rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.230–Rp16.290 per dolar AS, didorong oleh optimisme pemangkasan suku bunga BI dan potensi koreksi dolar AS," tambah Ibrahim.

Sentimen negatif lainnya datang dari rencana Presiden Trump untuk memberlakukan tarif 19% terhadap produk impor dari Indonesia menjelang tenggat waktu 1 Agustus 2025.

Hal ini dapat menambah tekanan terhadap prospek ekspor dan stabilitas kurs rupiah.*

(bi/a008)

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru