
Ketahanan Pangan Kuat, Prabowo: Kita Tak Akan Biarkan Rakyat Dimiskinkan, Waspada Penghisap Kekayaan!
JAKARTA Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas capaian positif dalam kebijakan ketahanan pangan nasional. Dalam Sidang
EkonomiMEDAN – Pengendalian lonjakan harga beras premium yang kini sudah sangat meresahkan masyarakat Sumut, ternyata merupakan tanggungjawab Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Hortikultura Provinsi Sumut.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumut Charles Situmorang.
"Itu kewenangan Dinas Ketapang," tegas Charles Situmorang kepada bitvonline.com ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (25/7/2025), untuk mengkonfirmasi terkait lonjakan harga beras premium yang saat ini sudah sangat meresahkan masyarakat.
Baca Juga:
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Sumut sendiri, jelas Charles, hanya memonitoring beredarnya dugaan beras oplosan di pasaran. "Saat ini kami sedang melakukan monitoring di pasaran," jelas Charles Situmorang yang didampingi staf, Hardi Mangihut Situmeang.
Gubernur Turun Langsung
Baca Juga:
Gubernur Sumut Bobby Nasution sendiri menyatakan akan turun langsung ke pasar-pasar dan ritel guna memastikan kondisi riil di lapangan serta mendorong percepatan distribusi beras dari Perum Bulog.
"Terkait harga beras akan kita lihat ke pasar. Nanti kita dorong agar Bulog bisa mendistribusikan beras secepatnya," ujar Bobby usai rapat di Gedung DPRD Sumut, Rabu (23/7/2025). Langkah ini diambil menyusul kekhawatiran masyarakat atas terus merangkaknya harga beras di sejumlah wilayah Sumut.
Kondisi Harga Beras di Pasar
Dari pengamatan bitvonline.com, sampai Kamis (23/07/2025) kemarin, harga beras masih sangat tinggi dan semakin meresahkan masyarakat. Bahkan, harganya jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Pemerintah sendiri, sudah menetapkan HET beras. Untuk jenis beras medium misalnya, harga HET-nya ditetapkan di angka Rp 13.100 per kilogram. Akan tetapi di pasaran, harganya jauh di atas HET.
Beras merek Swan 30 Kg misalnya, saat ini dijual dengan harga Rp 470.000. Ini artinya Rp 15.666 per kg. Bahkan, banyak pedagang menjualnya dengan harga Rp 17.000 per kg. Harga beras merek Mahkota juga naik signifikan dari semula Rp 395.000 per 30 Kg kini menjadi Rp 430.000/30 Kg.
Merek Cap Gentong ukuran 5 Kg, pekan lalu masih di harga Rp 80.000. Tapi saat ini sudah mencapai Rp 84.000 ukuran 5 Kg. Beras Cap Ayam pekan lalu masih di harga Rp 76.000/5 Kg, kini sudah mencapai Rp 82.000. Itu artinya, Rp 16.500 per Kg. "Hanya dalam hitungan waktu satu minggu, naik begitu sangat tinggi," tutur Linda, seorang ibu rumah tangga.
JAKARTA Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas capaian positif dalam kebijakan ketahanan pangan nasional. Dalam Sidang
EkonomiJAKARTA Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai bahwa penggunaan atribut maupun pengibaran bendera bertema One Piece, men
NasionalJAKARTA Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12 persen secara tahunan (year on year) pada kuarta
EkonomiPADANGSIDIMPUAN Universitas Aufa Royhan, salah satu perguruan tinggi terkemuka di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, secara resmi mem
PendidikanKARANGASEM Kapolda Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya, S.H., S.I.K., M.Si., melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Polres Karangasem, Rab
NasionalMEDAN Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Surya mengajak Pengurus Wilayah Ikatan Pelajar AlWashliyah (PW IPA) Sumut untuk mulai mempe
PendidikanBANDUNG Delapan organisasi sekolah swasta resmi mengajukan gugatan terhadap Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ke Pengadilan Tata Usaha
Hukum dan KriminalBOGOR Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia menargetkan pencatatan pernikahan secara nasional mencapai dua juta pasangan pada t
NasionalJAKARTA Musisi ternama Ahmad Dhani menyampaikan kabar menggembirakan bagi para pelaku usaha di sektor kuliner. Lewat unggahan di akun In
EntertainmentJAKARTA Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Eddy Soeparno, mengusulkan adanya pembatasan usia bagi pengguna platform ga
Sains & Teknologi