BREAKING NEWS
Senin, 08 September 2025

Rupiah Bangkit ke Rp16.377, Pasar Optimistis The Fed Pangkas Suku Bunga

Justin Nova - Senin, 08 September 2025 09:27 WIB
Rupiah Bangkit ke Rp16.377, Pasar Optimistis The Fed Pangkas Suku Bunga
Ilustrasi. (foto: vocazine)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN – Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan hari ini, Senin (8/9).

Sentimen positif datang dari pelemahan dolar AS secara global, setelah rilis data tenaga kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan pasar.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka pada level Rp16.377 per dolar AS, menguat 0,26% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Baca Juga:

Penguatan ini menempatkan rupiah di jalur hijau bersama mayoritas mata uang utama Asia.

Di kawasan Asia, baht Thailand memimpin penguatan dengan kenaikan 0,37%, disusul dolar Taiwan (+0,36%) dan ringgit Malaysia (+0,27%).

Baca Juga:

Tren positif ini terjadi seiring melemahnya Dollar Index, yang mencerminkan nilai dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia.

Pelemahan greenback dipicu oleh data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan. US Bureau of Labor Statistics melaporkan bahwa sepanjang Agustus, ekonomi AS hanya mampu menambah 22.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farm payrolls), jauh di bawah capaian Juli sebesar 79.000 dan ekspektasi pasar sebesar 75.000.

Data ini memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera memangkas suku bunga acuan (Federal Funds Rate) guna menopang pertumbuhan ekonomi yang mulai melambat.

Menurut data CME FedWatch, probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) dalam pertemuan bulan September ini mencapai 92%.

Hanya 8% kemungkinan pemangkasan lebih dalam sebesar 50 bps, sementara peluang suku bunga tetap berada di level saat ini nyaris 0%.

Dolar yang melemah membuat investor global mengalihkan minatnya ke aset-aset berdenominasi mata uang lainnya, termasuk rupiah.

Selain itu, ekspektasi penurunan suku bunga AS juga membuat investasi dalam dolar menjadi kurang menarik, terutama untuk instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi.

Editor
: Abyadi Siregar
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Ketahanan Pangan Ibu Kota Bertumpu pada Food Station, Ini Strategi dan Tantangannya
Aksi Solidaritas Ojol di Polresta Denpasar, Wujud Nyata Komitmen Jaga Kamtibmas
IHSG Dibuka Menguat, Menyentuh Level 7.929 Didukung Sentimen Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Harga Emas Antam Bertahan di Rekor Tertinggi: Rp 2,060 Juta per Gram
Patroli Gabungan Polsek Denpasar Selatan Antisipasi Gangguan Kamtibmas, Berlangsung Aman dan Kondusif
Tradisi Banyupinaruh di Denpasar Selatan Berjalan Aman dan Tertib, Sinergi Polri-Pecalang Dapat Apresiasi
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru