BREAKING NEWS
Rabu, 08 Oktober 2025

Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Rp16.579

Adelia Syafitri - Selasa, 07 Oktober 2025 10:28 WIB
Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Rp16.579
Ilustrasi. (foto: vocazine)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN — Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan hari ini, Selasa, 7 Oktober 2025.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah berada di posisi Rp16.579 per dolar AS, naik 0,02% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Sementara itu, indeks dolar AS tercatat menguat 0,11% ke level 98,21, di tengah meningkatnya ekspektasi pasar global terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) akhir bulan ini.

Baca Juga:

Sejumlah mata uang utama kawasan Asia-Pasifik dibuka bervariasi pagi ini.

Yen Jepang terpantau melemah 0,09%, dolar Hong Kong stagnan, dan dolar Singapura turun tipis 0,01%.

Sebaliknya, dolar Taiwan menguat 0,54%, sementara won Korea Selatan terkoreksi 0,12%.

Peso Filipina mencatatkan kenaikan 0,18%, rupee India turun 0,01%, yuan China naik 0,01%, baht Thailand melemah 0,29%, dan ringgit Malaysia naik tipis 0,02%.

Pengamat pasar keuangan Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah akan bergerak fluktuatif dan cenderung ditutup melemah di kisaran Rp16.530 hingga Rp16.580 hari ini. M

enurutnya, penguatan indeks dolar AS dipicu oleh ekspektasi tinggi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada pertemuan FOMC 28–29 Oktober 2025.

"Pasar semakin yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat, sehingga dolar kembali menguat terhadap sebagian besar mata uang utama," kata Ibrahim dalam pernyataan tertulis, Senin (6/10/2025).

Selain faktor moneter, ketidakpastian politik di Amerika Serikat juga turut menjadi perhatian.

Pemerintah federal AS kembali mengalami shutdown setelah Senat gagal menyetujui proposal pengeluaran anggaran, memperpanjang kebuntuan hingga pekan depan.

Ketidakpastian global kian diperburuk oleh perkembangan geopolitik internasional.

Presiden AS Donald Trump dilaporkan telah membuka komunikasi dengan kelompok Hamas terkait rencana pertemuan damai di Mesir untuk meredakan konflik di Gaza.

Sementara itu, Ukraina kembali meningkatkan serangan ke infrastruktur energi Rusia, termasuk kilang minyak Kirishi yang memiliki kapasitas lebih dari 20 juta ton per tahun.

Dari sisi domestik, nilai tukar rupiah juga masih dibayangi oleh lambatnya penyerapan belanja kementerian/lembaga (K/L) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Ibrahim mencatat bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan sejak Februari 2025 menyebabkan banyak instansi harus menyesuaikan ulang rencana pengeluaran.

"Penyerapan belanja K/L kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Efisiensi anggaran membuat realisasi berjalan lebih hati-hati," jelasnya.

Meski begitu, Kementerian Keuangan tetap optimistis bahwa realisasi anggaran akan meningkat menjelang akhir tahun, dengan sejumlah kementerian besar telah mencatat penyerapan mencapai 80%.

Dengan berbagai faktor global dan domestik yang memengaruhi, nilai tukar rupiah diperkirakan masih rentan mengalami volatilitas dalam beberapa pekan ke depan.

Kebijakan suku bunga The Fed dan dinamika politik AS akan menjadi fokus utama pelaku pasar.

Jika ekspektasi pemangkasan suku bunga benar-benar terwujud pada akhir Oktober, maka ruang penguatan rupiah dapat kembali terbuka.

Namun, selama ketidakpastian global dan realisasi belanja dalam negeri belum membaik, tekanan terhadap rupiah masih akan berlanjut.*


(bi/a008)

Editor
: Abyadi Siregar
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.563 per Dolar AS
Rupiah Melemah ke Rp16.628 per Dolar AS, Sentimen Shutdown AS dan Data Global Jadi Pengaruh
Mampukah Rupiah Cetak Rekor 6 Hari Penguatan Beruntun?
Rupiah Melemah Tipis di Awal Perdagangan Selasa
Tak Kapok Viral, Anak Menkeu Purbaya Tunjukkan Meja Kerja Penuh Dolar dan Grafik Kripto
Rupiah Melemah ke Rp 16.750 per Dollar AS, BI Siapkan Langkah Stabilisasi
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru