JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari ini, Rabu (15/10/2025), setelah sehari sebelumnya terkoreksi tajam sebesar 1,95 persen atau turun 160,67 poin ke level 8.066,52.
Tekanan terhadap pasar saham domestik terjadi seiring dengan pelemahan mayoritas bursa Asia. Indeks Nikkei 225 Jepang tercatat terkoreksi 2,82 persen, sedangkan Hang Seng di Hong Kong melemah 1,73 persen pada penutupan perdagangan kemarin.
Dalam risetnya, Phintraco Sekuritas menjelaskan bahwa pelemahan IHSG turut dipengaruhi oleh penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,18 persen menjadi Rp16.603 per dolar AS, dibanding posisi sebelumnya di Rp16.573 per dolar AS.
Selain faktor domestik, tekanan juga datang dari dinamika geopolitik global.
China baru-baru ini menjatuhkan sanksi kepada lima anak usaha Hanwha Ocean, perusahaan pembuat kapal asal Korea Selatan yang memiliki hubungan bisnis dengan Amerika Serikat.
"Langkah China melarang organisasi dan individu domestiknya untuk berbisnis dengan perusahaan yang terkena sanksi dikhawatirkan memperuncing ketegangan antara China dan AS," tulis Phintraco Sekuritas dalam riset harian, Rabu (15/10).
Secara teknikal, indikator Stochastic RSI dan MACD tercatat mengalami death cross dengan peningkatan volume jual, menandakan tekanan jual masih dominan di pasar.
IHSG juga ditutup di bawah level Moving Average (MA) 5 dan MA 20, yang memperkuat potensi koreksi lanjutan.
"IHSG berpotensi menguji level support di kisaran 7.950 hingga 8.000," jelas Phintraco.
Untuk perdagangan hari ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang dinilai masih memiliki potensi teknikal positif, yakni ASSA, NCKL, INDY, MEDC, dan ULTJ.
Editor
: Mutiara
Tekanan Global dan Rupiah Melemah, IHSG Diprediksi Lanjut Terkoreksi Hari Ini