BREAKING NEWS
Sabtu, 25 Oktober 2025

IHSG Dibuka Menguat ke 8.294, Investor Tunggu Data Inflasi AS

Adelia Syafitri - Jumat, 24 Oktober 2025 09:08 WIB
IHSG Dibuka Menguat ke 8.294, Investor Tunggu Data Inflasi AS
Ilustrasi. (foto: AI/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka di zona hijau pada Jumat (24/10/2025), naik 0,25% ke level 8.294,89.

Sebanyak 239 saham tercatat menguat, 75 melemah, dan 642 stagnan. Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 416 miliar dengan volume 456,1 juta saham.

Para pelaku pasar tetap waspada terhadap sejumlah sentimen yang berpotensi menggerakkan pasar, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Baca Juga:

Musim laporan keuangan kuartal III-2025 menjadi salah satu fokus utama investor.

Beberapa perusahaan mencatatkan kinerja positif, antara lain:
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba bersih Rp1,2 triliun, meningkat 117% secara tahunan dan 28,5% kuartalan, dengan penjualan bersih mencapai Rp9,4 triliun, naik 12,4% dari periode yang sama tahun lalu.
- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatat laba bersih Rp1,65 triliun, naik 12,3%, dengan pendapatan total Rp32,4 triliun.
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) melaporkan laba bersih Rp2,3 triliun, tumbuh 10,6% secara tahunan.
- PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) mencatat laba bersih Rp554,12 miliar, melonjak 309,3%, dengan pendapatan tumbuh 56,84% menjadi Rp1,49 triliun.
- PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) membukukan pendapatan Rp5,05 triliun hingga Juni 2025.

Analis menilai, perbaikan kinerja perusahaan di kuartal III-2025 dapat menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG, mendukung optimisme investor di tengah kondisi pasar global yang fluktuatif.

Sementara itu, fokus investor global akhir pekan ini tertuju pada rilis data inflasi Amerika Serikat (CPI) yang akan diumumkan hari ini.

Angka inflasi, termasuk inflasi inti (Core CPI) yang tidak mencakup harga pangan dan energi, dianggap sebagai indikator utama tekanan harga yang "lengket" dan menjadi acuan kebijakan The Fed.

Data inflasi ini krusial bagi pasar, karena akan memengaruhi ekspektasi terkait waktu pemangkasan suku bunga acuan The Fed.

Jika angka inflasi lebih tinggi dari perkiraan, peluang pemangkasan suku bunga bisa tertunda, berpotensi menguatkan Dolar AS dan menekan nilai Rupiah.

Investor disarankan memantau pergerakan IHSG seiring rilis data penting ini, sekaligus mencermati laporan keuangan perusahaan yang menjadi sentimen utama pasar domestik.*


(cb/a008)

Editor
: Adam
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Pemprov Sumut Pastikan Intervensi Cabai Merah Lancar, Tolak Isu ASN Wajib Beli!
IHSG Menguat 0,56% di Awal Perdagangan, Saham UNVR dan TLKM Pimpin Rally
Pemprov Sumut Intervensi Pasar Tekan Inflasi, Fokus pada Cabai dan Beras
IHSG Tergelincir 0,21%, Saham ANTM dan TLKM Paling Menyakitkan
IHSG Dibuka Menguat ke 8.169, Saham Perbankan dan Telekomunikasi Dorong Kapitalisasi Pasar
Menkeu Purbaya: Jual Beli Jabatan Masih Terjadi di Daerah
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru