Pemkab Deli Serdang Perkuat Posyandu, Anak dan Keluarga Dapat Manfaat Optimal
DELI SERDANG Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang terus mendukung pengembangan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai salah satu
Pemerintahan
BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berhasil memperkuat pondasi ekonomi daerah dengan mendorong iklim investasi yang kondusif, kompetitif, dan berkelanjutan.
Hasilnya, hingga Triwulan III 2025, realisasi investasi Lampung telah menembus target tahunan, mencapai Rp12,95 triliun atau 120,32 persen dari target Rp10,76 triliun.
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, menjelaskan, capaian investasi ini merupakan bukti meningkatnya kepercayaan investor terhadap Lampung.Baca Juga:
Dari total realisasi tersebut, Rp2,12 triliun berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Rp10,83 triliun dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
"Investasi menjadi motor penting bagi pembangunan Lampung. Kami berkomitmen menciptakan lingkungan yang ramah bagi investor, melalui kemudahan perizinan, kepastian hukum, dan dukungan infrastruktur," kata Marindo Kurniawan, Minggu (2/11).
Beberapa sektor menjadi penggerak utama pertumbuhan investasi.
Untuk PMA, industri makanan, tanaman pangan, peternakan, perkebunan, transportasi, pergudangan, telekomunikasi, industri kimia, farmasi, dan pertambangan menjadi sektor dominan.
Sedangkan PMDN didominasi industri makanan, pertambangan, perdagangan dan reparasi, hotel dan restoran, serta sektor tanaman pangan dan perkebunan.
Negara-negara yang menanamkan modal di Lampung antara lain Singapura, Korea Selatan, Malaysia, Australia, dan Tiongkok.
Para investor menilai Lampung memiliki potensi besar sebagai pusat agroindustri dan manufaktur di Sumatera bagian selatan.
Selain investasi, kinerja ekonomi Lampung juga menunjukkan tren positif. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2024 tercatat Rp483,88 triliun, dengan sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan menyumbang 59,39 persen.
Hingga semester pertama 2025, PDRB Lampung mencapai Rp256,1 triliun, menegaskan laju pertumbuhan yang stabil.
Triwulan pertama ekonomi Lampung tumbuh 5,47 persen dan terjaga di 5,09 persen pada triwulan kedua.
Sektor industri pengolahan menjadi motor ekonomi daerah, menyumbang 18,93 persen terhadap PDRB atau sekitar Rp91,5 triliun, didominasi industri makanan dan minuman.
Keunggulan Lampung terletak pada ketersediaan bahan baku lokal lebih dari 75 persen, sehingga biaya produksi efisien dan daya saing produk meningkat di pasar nasional maupun global.
Marindo Kurniawan menambahkan, Lampung juga memiliki tenaga kerja produktif lebih dari lima juta jiwa.
Pemprov terus mendorong pelatihan vokasi dan peningkatan keterampilan agar sesuai kebutuhan industri modern.
Selain itu, reformasi birokrasi dan digitalisasi layanan publik melalui sistem Online Single Submission (OSS) membuat proses perizinan investasi lebih cepat dan transparan.
"Dengan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan mitra global, Lampung bukan hanya lumbung pangan nasional, tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi berbasis industri dan hilirisasi berkelanjutan," pungkas Marindo.
Langkah strategis ini menempatkan Lampung sebagai poros pertumbuhan ekonomi baru yang menarik perhatian investor nasional maupun internasional, menjadikannya wilayah potensial bagi pengembangan industri dan agroindustri di Indonesia bagian barat.*
(a008)
DELI SERDANG Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang terus mendukung pengembangan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai salah satu
Pemerintahan
SIBOLGA Jajaran Polres Sibolga berhasil mengungkap kasus dugaan pembunuhan dan penganiayaan yang menewaskan seorang mahasiswa, Arjuna Ta
Hukum dan Kriminal
PADANGSIDIMPUAN Memperingati Hari Keuangan Nasional, siswa Taman KanakKanak (TK) Kartika 149 Padangsidimpuan melakukan kunjungan edukat
Pendidikan
JAKARTA Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menegaskan bahwa keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang memenuhi kriteria berhak me
Pemerintahan
JAKARTA Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menegaskan bahwa bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah harus digunakan
Pemerintahan
JAKARTA Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus mengalami akselerasi hingga akhir 2025. adsenseGuber
Ekonomi
MEDAN Polrestabes Medan menegaskan perang terhadap kejahatan pencurian material bangunan yang marak di ibu kota Sumatera Utara. adsense
Hukum dan Kriminal
JAKARTA Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan komitmennya untuk tidak membunuh produsen rokok ilegal. adsenseAli
Peristiwa
JAKARTA Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat inflasi bulanan (monthtomonth) pada Oktober 2025 sebesar 0,31 persen
Ekonomi
JAKARTA Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) optimis proyek waste to energy (WTE) akan menarik minat sektor s
Ekonomi