BREAKING NEWS
Sabtu, 20 Desember 2025

Pertumbuhan Kredit Masih Lesu, BI Sebut Pelaku Usaha Masih ‘Wait and See’

Adelia Syafitri - Rabu, 17 Desember 2025 17:51 WIB
Pertumbuhan Kredit Masih Lesu, BI Sebut Pelaku Usaha Masih ‘Wait and See’
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (Foto: Tangkapan Layar Bank Indonesia Channel /YT)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA Pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia tercatat masih lesu hingga November 2025.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan perilaku pelaku usaha yang cenderung "wait and see" menjadi salah satu penyebab permintaan kredit belum kuat.

Berdasarkan data BI, pertumbuhan kredit pada November 2025 tercatat 7,74% secara tahunan (yoy), sedikit meningkat dibandingkan Oktober 2025 yang sebesar 7,36% (yoy).

Baca Juga:

Perry menilai permintaan kredit masih terhambat oleh optimalisasi pembiayaan internal korporasi serta penurunan suku bunga kredit yang masih lambat.

"Permintaan kredit terindikasi belum kuat dipengaruhi oleh perilaku wait and see dari pelaku usaha, optimalisasi pembiayaan internal oleh korporasi, serta penurunan suku bunga kredit yang masih lambat," ujar Perry dalam konferensi pers virtual, Rabu (17/12/2025).

BI mencatat, penurunan suku bunga kredit perbankan pada 2025 baru turun 24 basis poin, dari 9,20% menjadi 8,96% pada November 2025.

Kondisi ini dinilai masih perlu didorong agar pelonggaran kebijakan moneter BI bisa lebih efektif menstimulasi pertumbuhan kredit.

Selain itu, fasilitas pinjaman yang belum dicairkan (undisbursed loan) mencapai Rp 2.509,4 triliun atau 23,18% dari plafon kredit yang tersedia.

Sementara dari sisi penawaran, kapasitas pembiayaan perbankan tetap memadai, ditopang oleh rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang meningkat menjadi 29,67% dan pertumbuhan DPK sebesar 12,03% (yoy).

Perry menambahkan, persyaratan pemberian kredit (lending requirement) secara umum mulai longgar, kecuali pada segmen kredit konsumsi dan UMKM karena peningkatan risiko kredit.

Pertumbuhan kredit UMKM tercatat terkontraksi sebesar 0,64% (yoy) pada November 2025.

"BI memperkirakan pertumbuhan kredit 2025 berada pada batas bawah kisaran 8-11% (yoy) dan akan meningkat pada 2026.

Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan KSSK untuk mendorong pertumbuhan kredit perbankan serta memperbaiki struktur suku bunga," jelas Perry.*

(d/dh)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Bupati Simalungun: Paritrana Award Jadi Pemicu Tingkatkan Perlindungan Pekerja
Dorong Wirausaha Lokal, Kasdam XXI/Radin Inten Hadiri Festival UMKM Mitra Adhyaksa
Inovasi G2RT-KT UGM Didukung Kementrans, UMKM dan Masyarakat Transmigrasi Didorong Lebih Mandiri
Wirausaha Muda Sumut Siap Naik Kelas, Pemprov Luncurkan Fast Track Young Preneur
Festival Kopi Maroko Jadi Panggung UMKM Indonesia untuk Ekspor Global
HUT ke-19 Kabupaten Batu Bara, Diisi dengan Pelestarian Alam dan Bakti Sosial
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru