Anji Ungkap Alasan Tidak Bergabung dengan VISI: "Saya Tidak Diajak Bergabung"

JAKARTA- Penyanyi dan pencipta lagu Anji Manji akhirnya buka suara mengenai alasan dirinya tidak bergabung dengan VISI (Vibrasi Suara Indonesia), asosiasi musisi yang menaungi para penyanyi di Indonesia.

Dalam unggahan di Instagram pribadinya, Anji mengungkapkan bahwa ia tidak pernah diajak bergabung dengan VISI, meski dikenal lebih sebagai penyanyi dibanding pencipta lagu.

"Banyak yang bertanya, kenapa saya tidak bergabung dengan VISI? Jawabannya adalah karena saya tidak diajak bergabung," tulis Anji dalam unggahannya yang dikutip Senin (3/3/2025).

Baca Juga:

• Gubernur Bobby Nasution dan DPRD Sumut Sepakati Ranperda RPJMD 2025-2029, Prioritaskan Pendidikan hingga Kesejahteraan Rakyat
• Bupati Pati Minta Maaf Usai Ricuh Aksi Warga Tolak Kenaikan PBB 250 Persen

Anji kemudian menjelaskan beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebab dirinya tidak diajak bergabung dengan VISI.

Baca Juga:

• KPK Telusuri Aliran Dana Proyek Jalan Sumut hingga ke Pejabat dan APH
• Sat Narkoba Polres Pelabuhan Belawan Gagalkan Peredaran 13 Kg Ganja, Dua Bandar Dibekuk di Labuhan Deli

Pertama, menurutnya, para penggagas VISI mungkin tidak memiliki akses untuk menghubunginya.

Namun, Anji menilai kemungkinan ini kecil karena dia cukup aktif di media sosial.

Kedua, Anji menduga dirinya kurang dikenal dibandingkan dengan beberapa penyanyi lain yang tergabung dalam VISI.

Ia menyebutkan bahwa dirinya sudah lebih dulu bergabung dengan AKSI (Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia), yang juga merupakan wadah bagi musisi dan pencipta lagu di tanah air.

"Anji sudah bergabung di AKSI," tulis Anji, mengungkapkan ketidakbermasalahan dirinya dalam berada di dua asosiasi musik yang berbeda.

Alasan ketiga yang disampaikan Anji adalah perbedaan visi antara dirinya dan VISI, terutama terkait sistem royalti.

Anji lebih memilih untuk mendukung sistem Direct Licensing (lisensi langsung), yang juga didorong oleh AKSI.

Sebaliknya, VISI lebih mendukung sistem penghimpunan royalti secara kolektif untuk pertunjukan publik.

"Visi saya berbeda dengan visinya VISI. Saya lebih cenderung mendukung sistem Direct Licensing, yang juga diajukan AKSI untuk pertunjukan publik," kata Anji.

Menurutnya, sistem Digital Direct License (DDL) yang telah disiapkan oleh AKSI adalah langkah yang lebih tepat untuk mengatur royalti di industri musik.

Alasan terakhir yang disampaikan Anji adalah perbedaan dalam hal popularitas.

Ia merasa bahwa dirinya tidak setenar penyanyi lain yang sudah bergabung dengan VISI, yang mungkin menjadi salah satu faktor dirinya tidak diajak masuk ke dalam asosiasi tersebut.

Meskipun demikian, Anji menegaskan bahwa tidak ada masalah besar terkait keberadaannya di AKSI maupun dengan VISI, yang memiliki tujuan yang sama untuk memperjuangkan hak-hak musisi dan pencipta lagu di Indonesia.

(km/p)