BREAKING NEWS
Sabtu, 14 Juni 2025

Serangan Siber Mengancam Bisnis Indonesia, Komunikasi Krisis Jadi Kunci Pemulihan

BITVonline.com - Sabtu, 11 Januari 2025 12:11 WIB
72 view
Serangan Siber Mengancam Bisnis Indonesia, Komunikasi Krisis Jadi Kunci Pemulihan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Jakarta – Serangan siber terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia semakin meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Sayangnya, banyak perusahaan yang menjadi korban serangan tersebut terkesan menutupi insiden yang terjadi, padahal dampak dari serangan ini dapat sangat merugikan baik dari sisi finansial maupun reputasi. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat adanya 403.990.813 insiden lalu lintas anomali pada tahun 2023, yang menunjukkan betapa rentannya organisasi di Indonesia terhadap ancaman siber.

Kejahatan siber juga memberi dampak ekonomi global yang luar biasa, dengan kerugian yang diperkirakan mencapai USD 8 triliun pada tahun 2023. Di tengah ancaman tersebut, banyak perusahaan yang enggan terbuka mengenai insiden siber yang mereka alami, padahal keterbukaan informasi menjadi hal penting untuk mengurangi dampak lebih lanjut terhadap perusahaan dan pelanggan. Salah satu hal yang bisa membantu dalam situasi darurat seperti ini adalah komunikasi krisis yang efektif.

“Respon cepat, proaktif, transparan, dan langkah-langkah konkret sangat diperlukan untuk memulihkan citra dan bisnis yang terdampak,” ujar Ibnu Haykal, Direktur Magpie Public Relations, dalam keterangan yang diterima. Komunikasi krisis, menurut Magpie Public Relations, menjadi salah satu dari 8 tren komunikasi bisnis yang diprediksi akan mendominasi pada tahun 2025. Selain itu, pentingnya brand yang lebih etis juga semakin mencuat.

Baca Juga:

Sebanyak 83% generasi milenial menginginkan perusahaan yang lebih peduli terhadap permasalahan sosial dan lingkungan, dan mereka cenderung lebih loyal kepada perusahaan yang memiliki kepedulian tersebut. Selain itu, penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam komunikasi bisnis juga diprediksi akan semakin populer. AI dapat membantu perusahaan memahami preferensi dan perilaku konsumen melalui analisis data dan social listening.

Dengan demikian, perusahaan bisa lebih personal dalam berkomunikasi dan lebih relevan bagi audiens mereka, terutama bagi generasi milenial. Sebanyak 80% bisnis diharapkan telah mengadopsi atau berencana mengadopsi AI dalam komunikasi mereka pada tahun 2025. Untuk meningkatkan engagement dan reputasi, perusahaan juga dapat memanfaatkan CEO dan karyawan sebagai brand ambassador. 

Baca Juga:

(christie)

Tags
beritaTerkait
Bobby Nasution Bangun SMA Plus di Nias, Targetkan Setara Sekolah Unggulan Sumut
Status Kewarganegaraan Hambali Belum Jelas, Yusril: Hambali Tak Bisa Diakui WNI
Viral! Bupati Purwakarta Beri Uang ke Pelaku Penggelapan Dana Siswa, KPK Angkat Bicara
Sudah Jadi Tersangka Sejak April, Eks Kepala Puskesmas di Cirebon Belum Ditahan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Timah 45,7 Ton di Pangkal Balam, Negara Berpotensi Rugi Rp8 Miliar
Kapolri Bentuk Satgassus Penerimaan Negara, Novel Baswedan Ditunjuk Jadi Wakil Kepala
komentar
beritaTerbaru