
Desa Sait Ni Huta Jadi Tuan Rumah Hari Ulos 2025, Angkat Kembali Jati Diri Batak
SAMOSIR Perayaan Hari Ulos akan kembali digelar pada Jumat, 17 Oktober 2025 di Desa Sait Ni Huta, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosi
Seni dan BudayaJAKARTA -Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid, menyoroti banyaknya penyalahgunaan kewenangan oleh anggota Kepolisian yang semakin mencoreng reputasi institusi tersebut.
Dalam diskusi Ikatan Wartawan Hukum (Iwakum) yang digelar di Jakarta Selatan pada Jumat, 7 Maret 2025, Usman menyatakan bahwa praktik tersebut telah menjadi pola yang harus segera mendapat perhatian serius dalam proses reformasi kepolisian.
Usman menekankan bahwa penyalahgunaan kewenangan ini harus segera direspons dengan langkah konkret, baik dari Kapolri maupun Presiden.
"Kalau dibandingkan antara Kapolri sama Presiden, mana kepalanya? Menurut saya kalau ikannya (busuk) sampai eksekutif, ya Presiden harus diganti. Tapi kalau yang dimaksud ikannya adalah kepolisian, ya Kapolri harus diganti," ujar Usman.
Pada kesempatan tersebut, Usman juga mengungkapkan bahwa Amnesty Internasional telah menyampaikan laporan terkait represi terhadap masyarakat, terutama gerakan mahasiswa, pada bulan Desember lalu.
Beberapa insiden yang menjadi sorotan, seperti aksi berlebihan yang terjadi di 14 kota antara 22 hingga 29 Agustus 2024, menurut Usman, bukanlah tindakan perorangan, melainkan pola yang hampir umum terjadi dalam kepolisian.
Pola ini, lanjutnya, harus dipertanggungjawabkan oleh Kapolri sebagai kepala institusi.
"Tanggung jawabnya ada pada institusi. Dalam hal ini tentu institusi adalah entitas yang abstrak. Harus dikonkretkan siapa? Kapolri," tambah Usman.
Amnesty Internasional juga mendesak adanya hak angket atau penyelidikan dari DPR terhadap Kapolri, meskipun hingga saat ini, DPR belum mengambil tindakan lebih lanjut.
"DPR-nya dalam pandangan Amnesty Internasional kurang optimal dalam menjalankan fungsi kontrol dan pengawasan. Akibatnya, tidak ada koreksi yang signifikan," ujar Usman.
Selain itu, sejumlah insiden seperti penembakan siswa SMK di Semarang serta kejadian serupa di Lampung dan Bengkulu menunjukkan adanya kecenderungan polisi untuk membela tindakan kekerasan, bahkan menciptakan cerita palsu terkait bentrokan yang tidak terjadi.
Menurut Usman, hal ini menandakan adanya pola berulang dalam kepolisian yang harus segera dihentikan.
"Sistematis itu bukan hanya karena adanya perintah, tapi jika praktik tersebut berulang dan tidak dikoreksi, itu disebut pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis," jelas Usman.
Amnesty Internasional berharap agar DPR melakukan langkah korektif yang lebih optimal terhadap Presiden dan Kapolri, serta meningkatkan pengawasan untuk memastikan akuntabilitas dalam institusi kepolisian.
Usman Hamid menekankan pentingnya kontrol berlapis dari eksekutif dan legislatif untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kewenangan yang lebih jauh lagi.
"Legislatifnya ini menurut saya mengalami disfungsi. Jadi ini yang kita harapkan," tutupnya.
(di/a)
SAMOSIR Perayaan Hari Ulos akan kembali digelar pada Jumat, 17 Oktober 2025 di Desa Sait Ni Huta, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosi
Seni dan BudayaTANGERANG Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6 p
EkonomiJAKARTA Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya dalam memberantas korupsi yang ia gambarkan sebagai penyaki
Hukum dan KriminalPEMATANGSIANTAR Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Kahiyang Ayu, mela
PemerintahanDAIRI Anggota Komisi VII DPR RI, Bane Raja Manalu, mendesak agar aktivitas perambahan hutan atau deforestasi di wilayah Desa Parbuluan V
NasionalJAKARTA Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan kritik tajam terhadap sebagian politisi di tanah air yang dinilainya e
EkonomiBADUNG Kejaksaan Negeri (Kejari) Badung resmi menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti (Tahap II) kasus pembunuhan berencana yang
Hukum dan KriminalMEDAN Seorang warga Kecamatan Medan Timur, Mawardi (61), resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian Sektor (Polsek) Medan Timur
Hukum dan KriminalJAKARTA Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni kembali menjadi sorotan publik setelah beberapa waktu tak terdengar kabarnya pascake
PolitikJAKARTA Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa cuaca panas ekstrem yang melanda sebagian besar wilaya
Peristiwa