
Jokowi bukan Nabi
OlehJaka Budi SantosaDI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses,
OpiniLAMPUNG -Ketegangan internal di Universitas Malahayati (Unimal) Bandarlampung semakin memanas, menyusul konflik antara ayah dan anak yang berimbas pada kondisi kampus dan mahasiswa.
Ratusan massa yang mendukung salah satu pihak terlibat dalam aksi protes yang berujung pada penjagaan ketat dari aparat kepolisian, Senin (7/4/2025).
Baca Juga:
Konflik ini dipicu oleh sengketa terkait pengangkatan rektor baru oleh H Rusli Bintang, pemilik Yayasan Alih Teknologi (Altek).
Namun, keputusan tersebut ditentang oleh anaknya, Muhammad Khadafi, seorang anggota DPR RI, yang juga mengklaim hak atas yayasan tersebut.
Sengketa Rektorat Merembet ke Kampus
Sengketa yang semula terjadi di tingkat yayasan ini merembet ke ranah akademik, mempengaruhi kenyamanan dan ketenangan di Universitas Malahayati.
Mahasiswa merasa terganggu dengan situasi yang semakin memanas di kampus.
Agung Berlian, Gubernur BEM Fakultas Ekonomi Unimal, menyampaikan kekhawatirannya atas kondisi tersebut.
Menurut Agung, sekitar 7.500 mahasiswa terancam akibat konflik ini.
"Kami mahasiswa mewakili suara 7.500 mahasiswa yang merasa terganggu. Kami hanya ingin belajar dengan tenang tanpa adanya gangguan dari konflik ini," ujar Agung saat diwawancarai di pintu gerbang kampus, Senin (7/4/2025).
Situasi yang semakin memanas memaksa pihak kepolisian untuk turun tangan.
Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, mengungkapkan bahwa lebih dari 200 personel kepolisian, termasuk dari Brimob Polda Lampung, telah diterjunkan untuk menjaga ketertiban di sekitar kampus.
"Kami sudah menyiagakan sekitar dua peleton Brimob Polda Lampung dan juga jajaran Polresta untuk mengantisipasi potensi kerusuhan yang lebih besar," kata Kombes Pol Alfret.
Mahasiswa Unimal menegaskan sikap netral mereka, namun menginginkan situasi di kampus segera kembali kondusif.
Agung Berlian mengungkapkan bahwa ketegangan ini turut mengganggu akses ke rumah sakit dan kegiatan akademik yang sudah terhambat.
"Kami hanya ingin kondisi kampus kembali aman agar kami bisa fokus belajar. Konflik keluarga ini sudah seharusnya tidak merusak suasana akademik kami," tegas Agung.
Dengan adanya penjagaan ketat dari kepolisian dan harapan agar semua pihak menahan diri, mahasiswa berharap agar konflik ini tidak merugikan pihak-pihak yang terlibat, terutama mahasiswa yang ingin melanjutkan studi mereka dengan tenang.*
(tb/a)
OlehJaka Budi SantosaDI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses,
OpiniMEDAN Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan di bawah naungan Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara menggelar Upacara Kesadaran Berbangs
NasionalTAPANULI UTARA Sungguh menyakitkan bagi hati masyarakat Tapanuli Utara (Taput), Provinsi Sumut atas perilaku yang ditunjukkan para pejabat
PemerintahanBALI Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah Bali pada Kamis (19/6) akan didom
NasionalYOGYAKARTA Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pa
NasionalJAWA BARAT Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Jawa Barat pada Kamis (19/6), denga
NasionalMEDAN Presidium Mimbar Rakyat Anti Korupsi (MARAK) Arief Tampubolon, mengaku sangat kecewa dengan buruknya kinerja kejaksaan di Provinsi S
Hukum dan KriminalJAKARTA Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta pada Kamis (19/6), ya
NasionalACEH Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah Provinsi Aceh pada Kamis (19/6) a
NasionalSUMUT Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Sumatera Utara pada Kamis (19/6). Sebagi
Nasional