BREAKING NEWS
Selasa, 29 Juli 2025

Istri Tersangka Ungkap Dugaan Permintaan THR Dana BOS oleh Oknum APH di Batubara

Justin Nova - Jumat, 11 April 2025 17:55 WIB
446 view
Istri Tersangka Ungkap Dugaan Permintaan THR Dana BOS oleh Oknum APH di Batubara
Ilustrasi.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BATU BARA -Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) telah menahan dua orang tersangka dalam kasus dugaan pemotongan dana bantuan operasional sekolah (BOS) se-Kabupaten Batubara.

Kedua tersangka, SLS (42), Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK, dan MK (48), Ketua MKKS SMA, ditangkap saat kedapatan membawa uang tunai sebesar Rp319 juta.

Namun, muncul fakta baru dari pihak keluarga. Istri dari tersangka MK, Saidatul Fitri, mengungkap bahwa dana BOS tersebut bukan untuk kepentingan pribadi suaminya, melainkan hasil kutipan yang disebut-sebut sebagai "THR" untuk aparat penegak hukum (APH).

Baca Juga:

"Uang itu untuk THR yang diminta beberapa oknum dari instansi hukum. Saya punya bukti pembukuan dan catatan kode-kode lokasi kantor APH yang akan menerima," ujar Fitri, Jumat (11/4).

Dalam bukti pembukuan yang dibagikan Fitri, tercatat sandi-sandi lokasi yang diduga mewakili kantor-kantor seperti Kejaksaan Negeri Batubara, Polres Batubara, dan beberapa instansi lainnya.

Baca Juga:

Sandi-sandi seperti "Kayu Ara", "Ibu Kota", "BPK", "Disdik/manajemen", hingga "Penginapan Inspektorat" mengindikasikan keterlibatan banyak pihak.

Fitri juga menyebutkan bahwa suaminya ditekan oleh oknum berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) berinisial ASR dari Polres Batubara. "Bripka ASR menelepon suami saya, tanya soal pencairan dana BOS. Setelah tahu uangnya sudah cair, dia minta jangan lupa setor THR untuk Polres," bebernya.

Lebih lanjut, Fitri mengatakan bahwa seluruh kepala sekolah diinstruksikan untuk memberikan "THR" yang nilainya disesuaikan dengan jumlah murid di sekolah masing-masing.

Ancaman pun disebutkan, apabila tidak menyerahkan uang tersebut, maka sekolah akan menjadi sasaran pemeriksaan intensif.

"Jika tidak diberi, nama sekolah akan dicatat, sering dikunjungi dan dicari-cari kesalahannya," katanya.

Fitri mengaku akan segera melaporkan beberapa oknum APH lainnya yang turut meminta dana serupa. "Bukan hanya polisi, tapi juga ada dari kejaksaan. Saya akan laporkan semua," tegasnya.

Kini, suaminya resmi menjadi tahanan Tindak Pidana Korupsi dan ditahan di Rutan Tanjung Gusta, Medan.

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru