BREAKING NEWS
Selasa, 21 Oktober 2025

Zainal Abidin Petir Bantah Klaim Kapolrestabes Semarang, Sebut Pelajar SMKN 4 Jadi Korban Penodongan Senjata oleh Polisi

BITVonline.com - Senin, 09 Desember 2024 11:19 WIB
Zainal Abidin Petir Bantah Klaim Kapolrestabes Semarang, Sebut Pelajar SMKN 4 Jadi Korban Penodongan Senjata oleh Polisi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Semarang – Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Penyambung Titipan Rakyat (PETIR), Zainal Abidin Petir, dengan tegas membantah pernyataan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, yang mengklaim bahwa ketiga pelajar SMKN 4 Semarang, berinisial A, S, dan Gamma Rizkinata (GR), terlibat tawuran. Zainal menyebutkan bahwa ketiga korban justru menjadi sasaran penodongan senjata api oleh oknum polisi, Aipda Robig, saat dalam perjalanan pulang dari nongkrong pada Minggu (24/11/2024).

Insiden penembakan itu terjadi di Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Semarang, ketika ketiga pelajar tersebut berboncengan sepeda motor. Mereka tiba-tiba dihampiri oleh Aipda Robig yang berdiri di tengah jalan dan langsung menodongkan pistol kepada mereka. Zainal menegaskan bahwa tindakan Robig tidak ada kaitannya dengan senggolan motor atau tawuran, seperti yang diklaim oleh Kapolrestabes.

“Korban A tidak melawan, dia kaget. Katanya (Kapolrestabes) penembakan dilakukan karena melawan, padahal tidak ada perlawanan sama sekali. Kalau A tidak menghindar, peluru itu bisa mengenai dada,” jelas Zainal saat ditemui di SMKN 4 Semarang pada Senin (9/12/2024).Menurut keterangan A, ia dan rekannya S terkejut saat tiba-tiba Aipda Robig mengarahkannya pistol. Begitu peluru ditembakkan, A berusaha menghindar, namun peluru tersebut meleset dan justru mengenai S di tangan. A menyatakan bahwa jika dirinya tidak menghindar, tembakan itu bisa lebih fatal.Zainal juga mengkritik klaim Kapolrestabes yang menyebutkan bahwa video yang beredar sebagai bukti tawuran, mengingat tidak ada satu pun rekaman yang menunjukkan ketiga korban terlibat dalam tawuran atau perkelahian. Zainal bahkan mempertanyakan kredibilitas video yang disebut-sebut sebagai bukti tersebut.

“Kalau memang ada tawuran, kenapa tidak ada video yang menunjukkan itu? Saya tanya, ada tidak video tawuran yang dimaksud? Semua video itu tidak ada yang memperlihatkan mereka terlibat tawuran,” tegas Zainal.Sementara itu, A, yang merupakan teman dari almarhum Gamma, menceritakan peristiwa tragis tersebut dengan detil. Saat insiden penembakan terjadi, A berboncengan dengan S, dan ia terhantam peluru di dada, sedangkan S terkena peluru di tangan yang sempat bersarang di dalam tulang. “S masih belum pulih sepenuhnya, peluru sempat bersarang di tangannya,” tambah Zainal.Hingga kini, keluarga korban dan tim kuasa hukum terus berjuang untuk menuntut keadilan atas tindakan penembakan yang menurut mereka tidak hanya berbahaya, tetapi juga tidak berdasar. (JOHANSIRAIT)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru