
Baru Sehari Menjabat, Menkeu Purbaya Bikin Kontroversi, BEM UI Desak Presiden Prabowo Untuk Copot?!
JAKARTA Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) secara tegas mendesak agar Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dicopot
NasionalPEKANBARU – Sidang kasus dugaan korupsi yang menyeret mantan Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa, kembali digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pekanbaru, Selasa (1/7).
Sidang yang dipimpin majelis hakim ini menghadirkan tiga terdakwa sekaligus, yakni Risnandar Mahiwa, mantan Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Indra Pomi Nasution, dan Plt Kepala Bagian Umum Novin Karmila.
Ketiganya hadir langsung di ruang sidang dan didampingi oleh masing-masing penasihat hukum.
Baca Juga:
Risnandar tampil mengenakan batik cokelat, sementara Indra Pomi dan Novin hadir dengan kemeja putih.
Dalam agenda pemeriksaan saksi, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan sejumlah pejabat aktif di lingkungan Pemkot Pekanbaru, di antaranya Pj Sekdako Zulhemi Arifin dan Kasatpol PP Zulfahmi Adrian.
Baca Juga:
Sidang berlangsung dinamis, dengan JPU dan tim kuasa hukum mencecar para saksi mengenai aliran dana dan motivasi di balik pemberian uang kepada para terdakwa.
Salah satu momen yang mencuri perhatian terjadi ketika JPU menanyakan kepada Zulfahmi soal teknis pemberian uang kepada Risnandar.
"Apakah pemberian itu dilakukan secara tunai? Kenapa tidak transfer saja? Ini kan sudah era modern," tanya jaksa kepada Zulfahmi, yang akrab disapa Ami.
Zulfahmi pun mengakui bahwa pemberian uang dilakukan secara tunai atas inisiatif pribadinya.
Menurutnya, uang tersebut biasa digunakan untuk keperluan operasional seperti menjamu tamu.
Namun, JPU terus menggali alasan utama pemberian uang kepada Risnandar, yang saat itu menjabat Pj Wali Kota.
"Dia itu adik alumni saya di STPDN. Kami saling bantu," ujar Zulfahmi di hadapan majelis hakim.
Hal senada juga disampaikan saksi lainnya, Zulhemi Arifin.
Ia menyebut bahwa bantuan uang yang diberikan kepada Risnandar juga dilandasi semangat kekeluargaan antaralumni Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN).
"Dia banyak bantu kami juga, jadi pemberian itu murni karena korps alumni," ungkap Zulhemi.
Suasana ruang sidang sempat menjadi riuh ketika hubungan senior-junior antara para saksi dan terdakwa diungkapkan secara terbuka.
Pasalnya, baik Zulfahmi maupun Zulhemi merupakan senior Risnandar di STPDN.
Sidang lanjutan dijadwalkan akan digelar pekan depan dengan agenda pemeriksaan saksi tambahan dan pendalaman keterangan terdakwa.
Jaksa memastikan akan terus mengurai dugaan aliran dana dan potensi pelanggaran hukum yang dilakukan selama Risnandar menjabat sebagai Pj Wali Kota.*
(d/a008)
JAKARTA Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) secara tegas mendesak agar Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dicopot
NasionalJAKARTA Dengan tantangan defisit APBN, ketimpangan fiskal daerah, dan tekanan global, Purbaya diharapkan membawa warna baru dan solusi kon
NasionalJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan mempelajari secara serius 11 tuntutan antikorupsi yang disampaikan oleh Indones
NasionalSUMUT Harga cabai merah di sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kembali meroket tajam. Berdasarkan data resmi yang dihimpun
EkonomiTAPSEL Sekitar 600an warga dari 10 desa di Kecamatan Angkola Timur dan Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera U
BeritaSUMATERA UTARA Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumatera Utara melakukan monitoring ke sejumlah nag
PemerintahanBogor, Jawa Barat Presiden RI Prabowo Subianto menyempatkan diri untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun secara langsung kepada Pres
NasionalDoha, Qatar Pemerintah Qatar menyatakan kecaman keras terhadap serangan udara yang dilakukan oleh militer Israel di ibu kota Doha pada S
InternasionalDoha, Qatar Militer Israel pada Selasa (9/9/2025) mengonfirmasi telah melakukan serangan udara ke ibu kota Qatar, Doha, dengan target pi
InternasionalJAKARTA Pendakwah ternama sekaligus pemilik travel haji Uhud Tour, Ustaz Khalid Basalamah, telah rampung menjalani pemeriksaan oleh Komisi
Nasional