BREAKING NEWS
Senin, 01 September 2025

Gubernur Papua Barat Daya Minta Polisi Usut Tuntas Aksi Brutal di Sorong, Terkait Pemindahan Tahanan Politik

Paul Antonio Hutapea - Rabu, 27 Agustus 2025 19:00 WIB
Gubernur Papua Barat Daya Minta Polisi Usut Tuntas Aksi Brutal di Sorong, Terkait Pemindahan Tahanan Politik
Gubernur Papua Barat Daya Kambu (tengah) didampingi Pj Sekda Yakob Kareth (kiri) saat memberikan keterangan terkait sutuasi Kota Sorong, Rabu (27/8/2025) (foto : antara)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SORONG - Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, angkat bicara terkait insiden kekerasan dan pemblokiran jalan yang terjadi di Kota Sorong pada Rabu (27/8). Ia mengecam aksi brutal tersebut dan meminta aparat kepolisian segera mengusut tuntas serta menangkap para pelaku yang terlibat.

"Aksi brutal berupa pemblokiran jalan dan perusakan fasilitas umum sangat mengganggu ketertiban dan kenyamanan warga," tegas Gubernur Elisa saat memberikan keterangan pers di Sorong, Rabu malam.

Tegas Tolak Kekerasan, Minta Proses Hukum Jalan

Baca Juga:

Gubernur menyatakan keprihatinan atas situasi yang terjadi dan menegaskan bahwa tindakan kekerasan tidak boleh diberi ruang di tengah masyarakat. Ia mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak cepat dan profesional dalam mengusut insiden ini.

"Kita tidak boleh memberi ruang untuk kekerasan. Proses hukum harus berjalan, karena ini sudah masuk kategori kriminal," katanya.

Baca Juga:

Lebih lanjut, ia juga mengimbau masyarakat agar tidak terpancing dan tetap menjaga situasi tetap kondusif. Ia menegaskan pentingnya peran keluarga, tokoh agama, dan tokoh masyarakat untuk memberikan pembinaan terhadap generasi muda agar tidak terlibat dalam aksi-aksi yang merugikan banyak pihak.

"Kekacauan ini mengganggu aktivitas ekonomi, sosial, pendidikan, bahkan pelayanan kesehatan. Ini harus dihentikan," ujar Gubernur Elisa Kambu.

Latar Belakang Aksi: Pemindahan Tahanan Politik NFRPB

Aksi kekerasan yang terjadi di Sorong diduga dipicu oleh keputusan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sorong untuk memindahkan empat tahanan politik yang merupakan anggota Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) ke Makassar. Keempat tahanan tersebut masing-masing berinisial AAG, NM, MS, dan PR, yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan makar.

Pemindahan ini memicu kemarahan sekelompok massa yang kemudian melakukan pemblokiran jalan, membakar ban, dan merusak fasilitas umum di beberapa titik di Kota Sorong.

Kondisi Terkini: Kondusif, Tapi Tetap Dijaga Ketat

Meski sempat terjadi kericuhan, Gubernur memastikan bahwa aktivitas pemerintahan di Kantor Gubernur tetap berjalan normal. Saat ini, situasi Kota Sorong mulai berangsur kondusif, namun aparat gabungan TNI-Polri masih bersiaga di sejumlah titik untuk mengantisipasi potensi gangguan lanjutan.

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Rektor Universitas Al Azhar Medan Serukan Aksi Damai: Prihatin atas Eskalasi Kekerasan Demonstrasi di Berbagai Kota Indonesia
Kapolri Minta Maaf atas Insiden Kematian Affan, Janji Usut Tuntas dan Evaluasi Internal
Ricuh Aksi Tolak Pemindahan Tapol Papua, 10 Orang Ditangkap di Sorong!
Mensesneg Nilai Kinerja Wamenaker Noel Cukup Memuaskan, Meski Terjaring OTT
Roy Suryo Cs Minta Penundaan Pemeriksaan Terkait Ijazah Jokowi, Ada Apa?
Wamenkum Tegaskan RUU KUHAP Melindungi HAM dari Kesewenang-Wenangan Negara
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru