BREAKING NEWS
Sabtu, 06 Desember 2025

Kerja Sama PT Antam–PT LCM Rugikan Negara, 1 Kg Anode Hanya Ditukar 3 Gram Emas

Adelia Syafitri - Kamis, 16 Oktober 2025 21:22 WIB
Kerja Sama PT Antam–PT LCM Rugikan Negara, 1 Kg Anode Hanya Ditukar 3 Gram Emas
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo. (foto: tangkapan layar yt kpk ri)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap modus dugaan korupsi dalam kerja sama pengolahan anode logam antara PT Aneka Tambang (Antam) Tbk dan PT Loco Montrado (LCM) yang berlangsung sejak 2017.

Modus tersebut diduga menyebabkan kerugian negara lebih dari Rp100 miliar.

"Dalam kerja sama ini, setiap satu kilogram anode logam yang diolah oleh PT LCM hanya ditukar dengan emas sekitar tiga gram," ungkap Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Baca Juga:

Padahal, lanjut Budi, seharusnya proses pengolahan satu kilogram anode logam menghasilkan logam mulia berupa emas dan perak.

Namun dalam kenyataannya, hasil pengolahan oleh PT LCM hanya mencakup emas dalam jumlah minimal, tanpa adanya logam perak.

"Output-nya hanya emas sekitar tiga gram. Seharusnya ada perak juga sebagai hasil pengolahan. Hal inilah yang menjadi indikasi kuat kerugian negara dalam kerja sama tersebut," jelasnya.

KPK menyebut PT Loco Montrado telah ditetapkan sebagai tersangka korporasi sejak Agustus 2025.

Penetapan itu merupakan pengembangan dari perkara sebelumnya yang telah menjerat sejumlah pihak secara perorangan.

Salah satu pihak yang sudah divonis adalah mantan Manajer Umum Unit Bisnis Pemurnian dan Pengolahan Logam Mulia PT Antam, Dody Martimbang, yang dijatuhi hukuman 6 tahun dan 6 bulan penjara.

Sementara itu, Siman Bahar, Direktur Utama PT Loco Montrado, sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Namun, ia menggugat melalui praperadilan dan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam putusan nomor perkara 90/Pid.Pra/2021/PN JKT.SEL mengabulkan gugatannya serta membatalkan status tersangkanya.

Meski begitu, KPK kemudian kembali menetapkan Siman Bahar sebagai tersangka dalam kasus ini, dengan dugaan kuat keterlibatannya dalam skema yang merugikan keuangan negara senilai Rp100,7 miliar.

KPK menegaskan bahwa kasus ini terus dikembangkan untuk mengusut tuntas seluruh pihak yang terlibat, termasuk unsur korporasi.

"Penetapan PT Loco Montrado sebagai tersangka korporasi menunjukkan komitmen KPK dalam menindak pelaku kejahatan korporasi. Kami tidak hanya berhenti pada individu, tetapi juga menindak korporasi yang merugikan negara," tambah Budi.

KPK juga tengah menelusuri aliran dana serta peran pihak internal lainnya di PT Antam maupun pihak eksternal yang diduga terlibat dalam kerja sama bermasalah tersebut.*


(at/a008)

Editor
:
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Mantan Bupati Langkat dan Abangnya Dituntut 5 Tahun Penjara, Terima Suap Rp67 Miliar
PPK BBPJN Sumut Akui Terima Suap Rp1,05 Miliar dari Dirut PT DNG: “Kalau Tak Diberi, Dipersulit”
Keterangan Berubah-ubah, Eks Pejabat BBPJN Sumut Dicecar Hakim di Sidang Suap PT DNG
Pramono Anung Konsultasi ke KPK, Pastikan Pemprov DKI Bebas dari Korupsi
Di Hadapan CEO Dunia, Prabowo: Korupsi Seperti Kanker Stadium 4, Bisa Hancurkan Bangsa!
Jaksa KPK Ungkap Drama Pemanggilan Mantan Istri dan Kekasih Kosasih
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru