JAKARTA –Komisi XIII DPR RI menyatakan akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk mengusut kasus kaburnya tujuh tahanan dari Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat. Kasus ini mencuat setelah tujuh tahanan, yang sebagian besar terlibat kasus narkoba, berhasil melarikan diri pada Selasa dini hari (12/11).
Ketua Komisi XIII, Willy Aditya, mengungkapkan bahwa pembentukan Panja Pemasyarakatan akan dilakukan setelah rapat pimpinan (Rapim) pada Senin, 18 November 2024 mendatang. Menurut Willy, rapat tersebut akan menjadi titik awal untuk menyusun langkah-langkah lebih lanjut terkait kasus kaburnya para tahanan dan reformasi pemasyarakatan secara keseluruhan.
“Kita hari Senin akan ada Rapim, nanti habis Rapim kita kumpulkan untuk kemudian kita bentuk Panja Pemasyarakatan,” ujar Willy kepada wartawan setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Rutan Salemba, Kamis (14/11/2024).
Politikus Partai NasDem itu menjelaskan, pihaknya akan mengundang berbagai pihak yang berkompeten untuk memberikan masukan terkait masalah pemasyarakatan, termasuk dugaan kelalaian yang memungkinkan tahanan kabur. Ia menambahkan bahwa kick-off pembentukan Panja akan dilakukan pada masa sidang berikutnya, dan saat ini Komisi XIII sedang mempersiapkan langkah-langkah awal.
“Mungkin kick-off-nya akan efektif untuk masa sidang berikutnya. Tapi sekarang kita mau memanggil beberapa pihak yang cukup berkompeten untuk mendapatkan input sebanyaknya,” kata Willy.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Willy mengungkapkan bahwa tujuh tahanan yang kabur terdiri dari tiga orang narapidana dan empat tahanan yang sedang menjalani proses hukum, semuanya berasal dari satu sel yang sama. Mereka dilaporkan berhasil melarikan diri dengan cara menjebol teralis kamar mereka. Selain itu, pihak DPR juga mendapatkan informasi bahwa sistem CCTV di Rutan Salemba tidak aktif pada saat kejadian.
“Kami juga menerima laporan CCTV yang tidak aktif. Kami meminta untuk memeriksa rekaman CCTV selama seminggu terakhir, termasuk mengetahui kapan mereka berada dalam satu sel,” ungkap Willy. “Ini menjadi benar-benar titik berangkatnya, yang kemudian kita tadi meminta CCTV selama seminggu, bahkan rekam jejak mulai satu sel ini yang 7 orang,” tambahnya.
Willy juga menekankan bahwa dalam proses penyelidikan, pihaknya akan memeriksa siapa saja yang bertugas piket pada saat kejadian tersebut dan sebelumnya. Hal ini untuk memastikan apakah ada kelalaian dalam pengawasan, serta untuk mengetahui apakah ada prosedur yang dilanggar oleh petugas yang bertugas.
“Yang piket juga sama, siapa yang piket hari itu dan yang piket seminggu sebelum itu. Karutannya nanti kita minta alasannya cuti apa, kapan mengajukan cutinya,” ujar Willy, sambil menegaskan bahwa hal ini juga untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto dalam penegakan hukum.
Willy menambahkan bahwa reformasi di bidang pemasyarakatan akan menjadi salah satu fokus dari Panja yang akan dibentuk. Ia juga menegaskan bahwa Komisi XIII DPR RI bersama dengan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) akan bekerjasama untuk mencari solusi dan memperbaiki sistem pemasyarakatan agar kejadian serupa tidak terulang.
“Ini menjadi spirit di Komisi XIII dan Kementerian Imipas, dan ini juga menjadi pesan Pak Presiden. Hukum jangan hanya tumpul ke atas, tajam ke bawah, tapi ke semua lini,” tegasnya.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, tujuh tahanan yang kabur pada 12 November 2024 adalah tahanan yang terlibat dalam kasus narkoba. Mereka melarikan diri dengan cara menjebol teralis sel mereka. Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jakarta, Tony Nainggolan, mengatakan bahwa tujuh orang tersebut melarikan diri dengan modus yang sama, yang membuatnya semakin mengundang perhatian publik terkait masalah keamanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rutan.
Pihak berwenang kini tengah melakukan pengejaran terhadap para tahanan yang melarikan diri tersebut, sementara proses penyelidikan terkait kelalaian di pihak petugas juga tengah berlangsung.
(N/014)
Komisi XIII DPR RI Bentuk Panja Pemasyarakatan Untuk Usut Kasus 7 Tahanan Kabur dari Rutan Salemba