BREAKING NEWS
Rabu, 18 Juni 2025

KPK Selidiki Dugaan Korupsi Proyek Shelter Tsunami di NTB, Periksa 12 Orang Saksi 

BITVonline.com - Rabu, 07 Agustus 2024 03:42 WIB
37 view
KPK Selidiki Dugaan Korupsi Proyek Shelter Tsunami di NTB, Periksa 12 Orang Saksi 
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA  — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan korupsi dalam pembangunan tempat evakuasi sementara (TES) atau shelter tsunami di Nusa Tenggara Barat (NTB). Proyek dengan nilai sekitar Rp 20 miliar ini kini menjadi sorotan karena diduga tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya sebagai tempat evakuasi bagi masyarakat yang terdampak bencana tsunami.

Menurut informasi dari Jubir KPK Tessa Mahardhika, penyidik KPK telah memeriksa 12 saksi pada Selasa, 6 Agustus 2024, di Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi NTB. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengungkap proses lelang proyek serta proses serah terima shelter tsunami yang diduga penuh kejanggalan.

Daftar Saksi yang Diperiksa:

Baca Juga:
AN – Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Shelter Tsunami NTB DJI – Konsultan Manajemen Konstruksi WP – Konsultan Manajemen Konstruksi SKM – Konsultan Manajemen Konstruksi DJM – Ketua Pokja AH – Sekretaris Pokja IRH – Anggota Pokja IJ – Anggota Pokja dan Sekretaris PPHP YS – Ketua PPHP SHT – Anggota PPHP MS – Anggota PPHP KS – Anggota PPHP

Penyidik KPK sedang menyelidiki berbagai aspek dari proyek ini, termasuk proses lelang, pengawasan konstruksi, dan serah terima proyek. “Kami mendalami semua tahapan mulai dari proses lelang hingga serah terima shelter tsunami,” kata Tessa Mahardhika. Menurutnya, informasi yang diterima menunjukkan bahwa shelter yang dibangun tidak dapat digunakan untuk tujuan awalnya, yaitu sebagai tempat evakuasi sementara dari bencana tsunami.

Kerugian Negara dan Potensi Korupsi

Baca Juga:

Sebelumnya, KPK menyebutkan bahwa nilai proyek pembangunan shelter tsunami tersebut mencapai sekitar Rp 20 miliar. Meskipun audit resmi belum selesai, KPK mengindikasikan bahwa kerugian negara mungkin mencapai jumlah yang sama. Tessa Mahardhika menyebutkan, “Penyidik memperkirakan hasil auditnya adalah total loss, karena shelter tidak dapat digunakan sebagaimana tujuan awal.”

Informasi yang berkembang menyebutkan bahwa shelter tersebut sama sekali tidak berfungsi sebagai tempat perlindungan dari tsunami. Keberadaan proyek yang gagal ini menambah daftar panjang masalah infrastruktur yang diduga terjebak dalam praktik korupsi.

Langkah Selanjutnya

KPK kini berfokus pada verifikasi keterangan dari saksi-saksi yang telah diperiksa dan mengumpulkan bukti-bukti lain untuk menyusun kasus secara menyeluruh. Penyelidikan ini akan berlanjut untuk menentukan siapa saja yang bertanggung jawab atas dugaan penyimpangan dalam proyek tersebut.

(K/09)

Tags
beritaTerkait
Pertamina Pastikan Stok BBM Aman di Tengah Konflik Iran-Israel, Sistem Pasokan Fleksibel Jadi Kunci
Jusuf Kalla: Polemik 4 Pulau Aceh Jadi Pembelajaran Pemerintah untuk Lebih Teliti dalam Ambil Kebijakan
Bupati Tapteng Serahkan 386 SK PPPK dan Tegaskan Komitmen ASN Wujudkan Pemerintahan Naik Kelas
Dua Legislator PAN Tapteng Apresiasi Presiden Prabowo atas Pengembalian 4 Pulau ke Aceh: Keputusan Bijak dan Pemersatu
Wali Nanggroe Sambut Baik Putusan Empat Pulau untuk Aceh, Ingatkan Janji Pengesahan Bendera Bulan Bintang?
Satresnarkoba Polres Tapanuli Selatan Bekuk Kurir Narkoba di Hotel Mitra Indah, Amankan 3 Kg Sabu
komentar
beritaTerbaru