BREAKING NEWS
Selasa, 08 Juli 2025

Luis Antonio Tagle Didorong Jadi Paus, Tapi Tak Semua di Filipina Mendukung?

Justin Nova - Selasa, 06 Mei 2025 15:39 WIB
481 view
Luis Antonio Tagle Didorong Jadi Paus, Tapi Tak Semua di Filipina Mendukung?
Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

VATIKAN -Menjelang konklaf yang digelar pada Rabu (7/5), nama Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina semakin menguat sebagai salah satu kandidat kuat pengganti Paus Fransiskus.

Jika terpilih, Tagle akan mencetak sejarah sebagai Paus pertama dari Asia, sebuah tonggak besar dalam sejarah Gereja Katolik.

Kepemimpinan dan rekam jejak Tagle selama dua dekade dikenal sangat dekat dengan kaum miskin dan tertindas. Dukungan terhadapnya datang dari berbagai penjuru dunia, termasuk umat Katolik global yang melihat dirinya sebagai figur yang bersahaja, rendah hati, dan mirip dengan gaya kepausan Fransiskus.

Baca Juga:

"Dia bukan santo, tapi air matanya dengan mudah jatuh untuk kaum miskin," kata Maria Minda Ortiz, warga Imus yang mengenangnya sebagai tokoh penuh empati.

Penolakan di Kampung Halaman dan Kekhawatiran Politik di Roma

Namun, di tengah dukungan luas tersebut, justru muncul suara penolakan dari sebagian warga Filipina sendiri. Salah satunya datang dari Suster Marilena Narvaez, mantan guru Tagle saat kecil.

"Saya takut dengan politik di Roma. Saya tidak berdoa agar dia jadi paus," kata Suster Narvaez (83) dalam wawancara dengan AFP.

Keluarga Tagle pun menolak diwawancarai, dan museum kecil yang didedikasikan untuknya di kota asalnya, Imus, ditutup. Penutupan ini diyakini dilakukan untuk menghormati imbauan uskup setempat agar tidak memicu kampanye pencalonan secara terbuka.

Tagle: Progresif, Religius, dan Pernah Mencuci Kaki Anak Kecil Cacat

Dikenal dengan panggilan 'Chito', Tagle merupakan figur gerejawi yang progresif. Ia menolak keras kebijakan perang terhadap narkoba di era Presiden Duterte, aktif menyuarakan keadilan sosial, dan berani mengkritik sesama uskup dalam kasus pelecehan seksual.

Kisah-kisah kecil dari masa lalu Tagle juga memperlihatkan kerendahan hatinya. Seperti saat ia mencuci kaki Anna Fernandez, anak berusia 8 tahun yang menderita polio, dalam tradisi Pekan Suci.

"Saya memberikan kaki kanan saya, tapi dia bilang, 'Anna, berikan kaki kiri, yang cacat'," ujar Anna mengenang.

Namun, tidak semua catatan tentang Tagle sempurna. Kelompok pengawas sempat menempatkannya sebagai satu dari dua kardinal yang "tidak cukup bisa diandalkan" dalam penanganan kasus pelecehan seksual anak. Meski begitu, banyak umat tetap menaruh harapan tinggi.

"Jika dia terpilih, maka itu akan jadi kebanggaan besar bagi kami, orang Filipina," kata Pastor Francisco Abella Jr.

Tagle Tak Gembar-gembor, Tapi Dunia Menanti

Meski menjadi kandidat kuat, Tagle sendiri meminta umat Katolik Filipina untuk tidak terlalu berharap. Bagi yang mengenalnya sejak kecil, sikap ini bukan hal baru.

"Dia melakukan yang terbaik dan itu yang terpenting," ujar Suster Narvaez mengenang semangat Tagle yang tenang saat kalah lomba ejaan hanya karena satu kata: chartreuse.

Apakah dunia akan segera melihat Paus pertama dari Asia? Jawabannya akan segera terungkap dalam konklaf yang berlangsung di Vatikan.*

(kp/J006)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Dua Kardinal Calon Paus Diterpa Tuduhan Terkait Skandal S3ksual, Vatikan Hadapi Sorotan Jelang Conclave
komentar
beritaTerbaru