Berbeda dari jabatan kepala negara pada umumnya, Paus tidak dianggap sebagai profesi berbayar, melainkan sebagai panggilan spiritual (vocation). Oleh karena itu, tidak ada kontrak kerja, penggajian, atau remunerasi bulanan.
Selain itu, urusan keuangan negara Vatikan tidak dipegang langsung oleh Paus. Lembaga seperti Sekretariat Ekonomi dan Administrasi Warisan Takhta Suci bertugas mengatur anggaran, aset, dan kebijakan fiskal Vatikan.
Kebijakan ini mencerminkan tradisi panjang Gereja Katolik yang memisahkan pelayanan rohani dari motif ekonomi, serta menekankan bahwa jabatan Paus adalah pelayanan suci, bukan sumber penghasilan pribadi.*