BREAKING NEWS
Sabtu, 06 September 2025

Militer Myanmar Tangkap 4nak 6 Tahun Terkait P3mbunuhan Pensiunan Jenderal dalam Konflik Berkepanjangan?

Justin Nova - Jumat, 06 Juni 2025 16:04 WIB
Militer Myanmar Tangkap 4nak 6 Tahun Terkait P3mbunuhan Pensiunan Jenderal dalam Konflik Berkepanjangan?
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Yangon, Myanmar — Militer Myanmar menangkap seorang anak berusia enam tahun yang diduga terlibat dalam pembunuhan seorang pensiunan jenderal dan diplomat.

Anak tersebut ditangkap sebagai bagian dari kelompok yang dicap militer sebagai teroris, demikian dilaporkan surat kabar yang dikelola junta pada Jumat (6/6/2025).

Seorang pensiunan brigadir jenderal yang juga pernah menjabat sebagai duta besar, Cho Htun Aung (68), ditembak mati di Yangon, ibu kota komersial Myanmar, pada 22 Mei 2025.

Baca Juga:

Pembunuhan ini menjadi salah satu kasus paling menonjol di tengah konflik yang melanda Myanmar sejak kudeta militer Februari 2021.

Militer merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi, memicu gelombang protes dan pemberontakan bersenjata di berbagai wilayah.

Baca Juga:

Junta menghadapi perlawanan dari kelompok etnis bersenjata dan kelompok baru yang mendukung pemerintahan bayangan, Pemerintah Persatuan Nasional (NUG).

Dalam laporan Global New Light of Myanmar, sebanyak 16 orang — 13 pria dan 3 wanita — telah ditangkap terkait pembunuhan tersebut. Di antara mereka, termasuk seorang anak perempuan berusia enam tahun, yang merupakan putri dari tersangka utama.

Foto anak tersebut sempat dipublikasikan dengan wajah diburamkan, namun terlihat jelas dalam unggahan media sosial resmi junta.

Kelompok pemberontak Golden Valley Warriors mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Cho Htun Aung karena dukungannya terhadap operasi militer yang menimbulkan korban sipil. Junta menuduh NUG mendanai aksi tersebut, tuduhan yang dibantah keras oleh juru bicara NUG.

Sejak kudeta, lebih dari 29 ribu orang telah ditangkap oleh militer, termasuk ribuan wanita dan anak-anak, sementara korban tewas sipil yang terverifikasi mencapai ribuan, menurut laporan kelompok aktivis Assistance Association of Political Prisoners (AAPP).

Junta Myanmar membantah menargetkan warga sipil, menyatakan operasi mereka sebagai respons terhadap serangan "teroris" untuk menjaga stabilitas nasional.*

(oz/j006)

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Sasakawa Yohei, Tokoh di Balik Pembebasan Arnold Putra dari Junta Militer Myanmar
Arnold Putra Bebas dari Penjara Myanmar, Pulang ke Indonesia Berkat Diplomasi Pertahanan?
Selebgram WNI AP Dipulangkan dari Myanmar Usai Divonis 7 Tahun Penjara, Berkat Amnesty Pemerintah
Selebgram WNI Divonis 7 Tahun Penjara di Myanmar, Kemlu Pastikan Kondisinya Selamat
PM Malaysia Minta Bantuan Prabowo Redam Konflik Myanmar: Lewat Upaya Militer
Dewi Astutik Diduga Otak Penyelundupan Narkoba Dua Ton, BNN: Dia Ujung Sindikat
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru