NEW YORK— Sosok progresif Zohran Mamdani menarik perhatian publik nasional dan internasional setelah memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat untuk posisi Wali Kota New York pada Selasa (24/6).
Dengan kemenangan ini, Mamdani berpotensi mencatat sejarah sebagai Wali Kota Muslim pertama di kota terbesar Amerika Serikat.
Kemenangan Mamdani bukan hanya mencerminkan perubahan lanskap politik New York, tetapi juga menguatkan posisi suaranya yang vokal dalam isu hak asasi manusia, terutama terkait Palestina.
Meski begitu, keberhasilannya turut memicu serangan Islamofobia secara daring, termasuk ujaran kebencian, fitnah, dan bahkan ancaman pembunuhan yang mengaitkannya secara tidak berdasar dengan tragedi 11 September 2001.
Dukungan kuat datang dari kalangan progresif dan komunitas pro-Palestina yang melihat Mamdani sebagai representasi pemimpin berintegritas yang berani menyuarakan keadilan.
Dalam pidato kemenangannya, Mamdani menyerukan solidaritas, kesetaraan, dan pentingnya suara rakyat dalam membentuk masa depan kota.
Dilansir dari USA Today, Mamdani lahir di Kampala, Uganda, pada 18 Oktober 1991, dan pindah ke New York saat berusia tujuh tahun.
Ia adalah putra dari pasangan intelektual ternama, Mahmood Mamdani, profesor di Columbia University, dan Mira Nair, sutradara India terkemuka.
Pendidikan Mamdani ditempuh di Bronx High School of Science dan Bowdoin College, dengan fokus pada studi Afrika.
Sebelum terjun ke politik, Mamdani dikenal sebagai advokat hak atas perumahan.
Ia bekerja sebagai konselor pencegahan penyitaan rumah dan membela warga kelas pekerja.