
Mensos Cek Kesiapan Sekolah Rakyat: Ada Tes DNA Gratis dan Terapkan Tes Bakat Berbasis AI
JAKARTA Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf meninjau langsung simulasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat Rintisan di Sentra Handayani, Jak
PemerintahanWASHINGTON DC -Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memicu kontroversi global dengan mengumumkan pengenaan tarif tambahan sebesar 10% terhadap seluruh negara anggota BRICS, termasuk Indonesia.
Menurut Trump, BRICS merupakan aliansi yang dianggap mengancam dominasi ekonomi AS, khususnya dalam upaya melemahkan peran dolar sebagai mata uang cadangan dunia.
"BRICS dibentuk untuk mendegradasi dolar kita... Kita menghilangkan peran dolar sebagai mata uang cadangan dunia, ini seperti kalah dalam perang dunia besar," tegas Trump dalam pernyataannya yang dikutip dari Reuters, Rabu (9/7/2025).
Tarif sebagai Respons Atas Tantangan Terhadap Dolar
Trump menyampaikan bahwa tarif ini akan diberlakukan kepada semua anggota BRICS tanpa pengecualian. Kebijakan ini pertama kali ia ungkapkan dalam rapat kabinet di Gedung Putih, Minggu (6/7) waktu setempat.
"Jika mereka anggota BRICS, mereka harus membayar tarif 10% dan mereka tidak akan lama menjadi anggota," ujarnya lantang.
Pernyataan Trump ini secara langsung menargetkan negara-negara yang kini tergabung dalam BRICS, yang telah berkembang menjadi 11 anggota, termasuk Indonesia, Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Pernyataan Trump segera memicu reaksi dari para pemimpin BRICS. Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan penolakannya terhadap kebijakan proteksionis tersebut.
"Kami tidak setuju dengan pernyataan presiden AS yang mengisyaratkan bahwa ia akan mengenakan tarif pada negara-negara BRICS," kata Modi saat menghadiri KTT BRICS 2025 di Brasilia.
Sementara itu, Indonesia, yang resmi bergabung dengan BRICS pada Januari 2025, telah menyatakan komitmennya untuk memperkuat kerja sama ekonomi global yang adil dan setara.
Dalam KTT BRICS 2025 di Rio de Janeiro, Presiden Prabowo Subianto turut hadir dan menegaskan pentingnya aliansi ini sebagai sarana untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, memperluas pasar ekspor, serta meningkatkan daya saing nasional.
"Indonesia melihat BRICS sebagai peluang strategis untuk memperkuat daya tahan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global," ujar Prabowo dalam forum tertutup bersama para pemimpin BRICS.
JAKARTA Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf meninjau langsung simulasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat Rintisan di Sentra Handayani, Jak
PemerintahanBALI Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana h
PeristiwaTAPSEL Dugaan penyalahgunaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) kembali mencuat di Desa Sibongbong, Kecamatan Angkola Selatan, Kabu
NasionalBANDA ACEH Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) bersama Pemerintah Aceh kembali menunjukkan komitmen serius dalam merevisi UndangUndang No
NasionalJAKARTA Kepolisian masih menyelidiki kasus penemuan jasad seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berinisial ADP (39) yang dite
Hukum dan KriminalSURABAYAKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi memanggil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, untuk diperiksa sebagai saksi dal
PolitikJAKARTA Komisi I DPR RI mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret dalam menyelamatkan industri media dan meningkatkan kese
NasionalBATU BARA Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Batu Bara terus menggenjot inovasi digital dalam pelayanan pajak daerah. Terbaru, Bap
PemerintahanBATU BARA Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Batu Bara aktif melayani masyarakat sejak pagi dalam rangka menyukseskan program ungg
PemerintahanBATU BARA Guna memastikan pelayanan menyentuh langsung masyarakat Bupati Batu Bara Bapak H. Baharuddin Siagian, SH, M.Si bersama Wakil Bup
Pemerintahan