BREAKING NEWS
Selasa, 04 November 2025

Trump Ingin AS Miliki Lahan Pangkalan Militer di Korsel, Sentil Kasus Politik Yoon Suk-yeol

- Selasa, 26 Agustus 2025 16:34 WIB
Trump Ingin AS Miliki Lahan Pangkalan Militer di Korsel, Sentil Kasus Politik Yoon Suk-yeol
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung menghadiri pertemuan bilateral di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, DC, Amerika Serikat, Senin (25/8/2025).(foto : afp)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

AS - Mantan Presiden AS Donald Trump kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Saat menerima kunjungan Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung di Gedung Putih, Trump menyampaikan keinginannya agar lahan pangkalan militer AS di Korea Selatan dimiliki penuh oleh pemerintah AS, bukan hanya disewa seperti saat ini.

"Kami menghabiskan banyak uang untuk membangun pangkalan, dan ada kontribusi dari Korsel. Tapi saya ingin tahu apakah kami dapat menyingkirkan sistem sewa dan mendapatkan kepemilikan atas tanah tempat kami memiliki pangkalan militer besar," ujar Trump, dikutip dari AFP.

Pangkalan Militer AS di Korea Selatan

Salah satu pangkalan terbesar milik AS di Asia adalah Kamp Humphreys, yang terletak di Pyeongtaek, Korea Selatan. Pangkalan ini mencakup area seluas 3.454 hektar dan menampung sekitar 28.500 personel militer AS.

Biaya pembangunan Kamp Humphreys mencapai USD 11 miliar (sekitar Rp 179 triliun), menjadikannya sebagai salah satu pangkalan paling mahal yang pernah dibangun AS di luar negeri.

Trump menekankan bahwa AS telah mengeluarkan biaya sangat besar dan seharusnya berhak memiliki tanah tersebut sepenuhnya, bukan hanya sebagai penyewa.

Sentil Isu Politik di Korea Selatan

Selain membahas pangkalan militer, Trump juga menyinggung situasi politik dalam negeri Korea Selatan, terutama terkait kasus hukum yang menimpa mantan Presiden Yoon Suk-yeol.

Di platform Truth Social miliknya, Trump menyebut adanya indikasi "pembersihan atau revolusi" politik di Korea Selatan.

"Saya yakin ini hanya kesalahpahaman karena ada rumor yang beredar," kata Trump kepada Presiden Lee, menanggapi kasus yang menjerat Yoon terkait dugaan pemberontakan pada masa darurat militer singkat Desember 2024 lalu.

Dalam kasus tersebut, kejaksaan Korea Selatan diketahui telah menggerebek sejumlah lokasi, termasuk tempat ibadah, dalam rangka penyelidikan.

Ketegangan Diplomatik?

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru