BREAKING NEWS
Jumat, 05 September 2025

Trump Akan Ganti Nama Departemen Pertahanan Jadi Departemen Perang, Tepis Kesan "Terlalu Defensif"

Abyadi Siregar - Jumat, 05 September 2025 15:06 WIB
Trump Akan Ganti Nama Departemen Pertahanan Jadi Departemen Perang, Tepis Kesan "Terlalu Defensif"
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (foto: Aaron Schwartz/CNP/Bloomberg/Getty Images)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN (BITV) — Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan akan menandatangani perintah eksekutif pada Jumat (5/9) waktu setempat untuk mengganti nama Departemen Pertahanan (Department of Defense) menjadi Departemen Perang (Department of War).

Langkah kontroversial ini dinilai sebagai bagian dari upaya Trump memperkuat citra militer yang lebih agresif dan ofensif menjelang tahun politik.

Mengutip laporan Bloomberg, keputusan itu disampaikan oleh seorang pejabat Gedung Putih yang enggan disebutkan namanya.

Baca Juga:

Menurut pejabat tersebut, perubahan ini bukan sekadar simbolis, tetapi juga akan mencakup penamaan ulang ruang konferensi pers Pentagon menjadi "Pentagon War Annex", serta penyesuaian pada situs web dan papan nama resmi di seluruh infrastruktur pertahanan nasional.

Dalam pernyataan publik sebelumnya, Trump berulang kali menyampaikan ketidakpuasannya terhadap istilah "pertahanan" yang menurutnya kurang mencerminkan kekuatan militer Amerika Serikat.

Baca Juga:

"Kita memenangkan Perang Dunia I, kita memenangkan Perang Dunia II, kita memenangkan segalanya. Menurut saya, nama ini jauh lebih tepat. Defense terdengar terlalu defensif. Kita memang ingin bertahan, tetapi kita juga harus siap menyerang bila perlu," ujar Trump dalam wawancara di Oval Office bulan lalu.

Trump juga menegaskan bahwa dirinya tidak khawatir mengenai potensi hambatan hukum terhadap penggantian nama tersebut.

Meski secara teknis perubahan nama institusi federal utama seperti Departemen Pertahanan membutuhkan persetujuan Kongres, Trump menyatakan yakin akan mendapat dukungan penuh, bahkan mengklaim bahwa "kita tidak butuh itu".

Menteri Pertahanan Pete Hegseth, yang dalam beberapa unggahan media sosial sudah sering disebut Trump sebagai "Secretary of War", tampak mendukung perubahan ini.

Ia bahkan mengunggah tangkapan layar laporan Fox News Digital dengan label "Department of War" di akun resminya di platform X (Twitter).

Dalam pidato sehari sebelumnya di Fort Benning, Georgia, Hegseth sempat memberi isyarat terkait rencana penggantian nama jabatannya.

"Mungkin besok, sebutan jabatan saya sedikit berubah," ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Trump "Panaskan" Suasana Parade Militer China: Xi Jinping, Vladimir Putin, dan Kim Jong Un Sekongkol Lawan AS?
Pengadilan AS Nyatakan Tarif Trump Ilegal, Tapi Masih Berlaku Sementara
Rupiah Dibuka Menguat ke Rp16.351 per Dolar AS, Sentimen Global & Domestik Jadi Sorotan
Pasar Saham Bangkit Tipis, IHSG Naik 0,22% di Awal Perdagangan
Rupiah Melemah ke Rp16.327 per Dolar AS, Jadi Mata Uang Terlemah di Asia Hari Ini
Harga Emas Antam Naik ke Rp1,94 Juta per Gram, Tertinggi dalam Hampir Tiga Pekan
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru