LEBANON –Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan bahwa pasukan TNI yang ditugaskan ke Lebanon dalam kerangka misi perdamaian bersama Pasukan PBB UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) dalam keadaan baik. Hal ini disampaikan dalam jumpa pers yang digelar oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, yang turut mengonfirmasi jumlah personel Indonesia yang berada di Lebanon saat ini.
Juru Bicara Kemlu Roy Soemirat menjelaskan bahwa jumlah personel Indonesia di Lebanon mencapai 1.232 orang. “Paling tidak sekitar 1.232 personel Indonesia yang saat ini tercatat sedang berada di bawah komando misi PBB di Lebanon UNIFIL,” ungkapnya.
Roy menekankan bahwa pemerintah terus menjalin komunikasi dengan PBB untuk memperbarui informasi mengenai situasi dan kondisi personel Indonesia di lapangan. Indonesia, sebagai salah satu negara penyumbang terbesar personel dalam misi perdamaian ini, berkomitmen untuk menjaga keamanan dan keselamatan prajuritnya.
“Utusan tetap Indonesia di New York terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di PBB, termasuk komunikasi terakhir yang dilakukan tadi malam dengan Deputi Sekretaris Jenderal untuk urusan peacekeeping operation,” kata Roy. Ia menambahkan bahwa hal-hal penting yang perlu diketahui oleh negara-negara pengirim pasukan akan disampaikan secara berkala.
Dalam konteks situasi terkini, Roy mengakui adanya beberapa pernyataan dari pihak Israel yang menunjukkan ketidaksukaan terhadap keberadaan pasukan PBB di Lebanon. Meski begitu, ia menegaskan bahwa prajurit TNI akan terus mengikuti komando dari PBB. “Artinya, pasukan kita akan terus mengikuti langkah-langkah yang ditetapkan oleh PBB, meskipun sudah ada banyak pernyataan yang disampaikan pihak Israel mengenai kehadiran pasukan PBB,” jelasnya.
Roy juga memastikan bahwa mandat misi perdamaian PBB di Lebanon sudah jelas dan telah diatur oleh Dewan Keamanan PBB (DK PBB). “Kontingen Indonesia di misi perdamaian PBB di UNIFIL adalah hal yang tak perlu diragukan lagi. Mandatnya sudah jelas, implementasinya juga sudah jelas, dan kami akan selalu berada dalam satu komando di bawah PBB,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Roy menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia berencana untuk berkomunikasi dengan negara-negara lain yang juga terlibat dalam misi ini, guna menyuarakan pentingnya menjaga keamanan bagi semua prajurit yang terlibat dalam operasi perdamaian. “Kita akan menyuarakan bersama dengan troop contributor lainnya bahwa isu keselamatan dan keamanan personel peacekeeping operation adalah tanggung jawab bersama seluruh anggota PBB,” tegasnya.
Dengan pernyataan ini, pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga keamanan personel TNI yang menjalankan tugas mulia dalam misi perdamaian di Lebanon, sekaligus menegaskan pentingnya solidaritas dan kerjasama antarnegara dalam upaya menjaga stabilitas kawasan.
(N/014)
Pasukan TNI di Lebanon dalam Keadaan Baik, Jenderal Agus Subiyanto Pastikan Keamanan