BREAKING NEWS
Minggu, 03 Agustus 2025

Studi: Paparan Ftalat dari Produk Sehari-hari Sebabkan Ratusan Ribu Kematian Akibat Penyakit Jantung

Justin Nova - Rabu, 30 April 2025 09:48 WIB
145 view
Studi: Paparan Ftalat dari Produk Sehari-hari Sebabkan Ratusan Ribu Kematian Akibat Penyakit Jantung
Ilustrasi.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

bitvonline.com-Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal eBiomedicine mengungkapkan bahwa paparan bahan kimia sintetis ftalat, khususnya Di(2-ethylhexyl)phthalate (DEHP), diduga berkontribusi terhadap lebih dari 368.000 kematian global akibat penyakit jantung pada tahun 2018, khususnya di kalangan pria dan wanita usia 55–64 tahun.

Ftalat adalah bahan kimia umum yang digunakan dalam berbagai produk konsumen sehari-hari seperti wadah makanan, parfum, kosmetik, lantai vinil, mainan anak-anak, hingga tabung medis.

Bahan ini dikenal karena kemampuannya membuat plastik menjadi fleksibel dan tahan pecah, namun paparan jangka panjangnya kini dihubungkan dengan berbagai dampak kesehatan serius.

Baca Juga:

"Ftalat berkontribusi terhadap peradangan sistemik di arteri koroner, yang bisa mempercepat penyakit dan menyebabkan kejadian fatal seperti kematian mendadak," kata Dr. Leonardo Trasande, profesor pediatri dan kesehatan masyarakat dari Grossman School of Medicine, Universitas New York.

Trasande juga menjelaskan bahwa ftalat dapat mengganggu hormon testosteron, yang pada pria berperan penting dalam kesehatan kardiovaskular.

Baca Juga:

Ancaman Laten di Rumah Tangga dan Produk Harian

DEHP—jenis ftalat yang paling umum—bukan hanya dikaitkan dengan penyakit jantung. Penelitian sebelumnya menghubungkannya dengan cacat lahir, kanker, obesitas anak, dan gangguan reproduksi pria, seperti penurunan jumlah sperma dan testis yang tidak turun.

David Andrews, ilmuwan senior dari Environmental Working Group (EWG), menyebut hasil studi ini sebagai "peringatan keras" terhadap ancaman kesehatan dari bahan kimia sehari-hari.

"Penelitian ini menyoroti beban kesehatan dan ekonomi luar biasa akibat paparan DEHP," katanya.

Meskipun American Chemistry Council, lembaga yang mewakili industri kimia, tidak memberikan komentar langsung, mereka menekankan bahwa ftalat seperti DINP dan DIDP memiliki manfaat fungsional bagi produk konsumen.

Dampak Global dan Regional

Dalam studi ini, peneliti menganalisis data dari 200 negara dan wilayah, menggunakan sampel urin untuk melacak paparan DEHP dan mengaitkannya dengan data kematian dari Institute for Health Metrics and Evaluation. Afrika tercatat menyumbang 30% kematian akibat penyakit jantung terkait DEHP, disusul Asia Timur dan Timur Tengah dengan 25%.

"Ini adalah estimasi global pertama tentang dampak kesehatan dari paparan ftalat," ujar Sara Hyman, penulis utama studi dan ilmuwan di NYU Grossman School of Medicine.

Paparan Tak Terhindarkan

Menurut CDC AS, manusia bisa terpapar ftalat melalui udara, makanan, atau minuman yang telah bersentuhan dengan plastik. Sayangnya, karena ftalat digunakan luas di berbagai industri—dari makanan, furnitur, hingga kosmetik—paparan sehari-hari menjadi hampir tak terhindarkan.

Namun, para peneliti menyadari adanya keterbatasan metodologis dalam studi ini, salah satunya adalah penggunaan rasio bahaya dari populasi AS untuk memperkirakan dampak global.

Meski demikian, para ahli sepakat bahwa ini adalah langkah penting dalam meningkatkan kesadaran terhadap bahaya bahan kimia sintetis dalam kehidupan sehari-hari.*

(dc/J006)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru